jpnn.com, SURABAYA - Warga Bibis Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan mayat pada Rabu (16/6) sekitar pukul 12.00 WIB.
Jenazah tersebut tertutup tumpukan sampah dekat Sungai Kalimas.
BACA JUGA: Keranjang Buah Mencurigakan Diperiksa Petugas, Astaga, Isinya Ternyata
Penemuan mayat tanpa identitas itu pertama kali diketahui Slamet Haryanto saat mengeruk sampah menggunakan ekskavator.
"Saya tahu saat mengangkat sampah, posisinya terangkat," kata dia di lokasi.
BACA JUGA: Sukarji sudah Ditangkap di Banyuwangi, Terima Kasih, Pak Polisi
Pria yang sehari-hari bekerja mengeruk tumpukan enceng gondok dan sampah di tepi sungai itu mengaku tidak mengetahui ada mayat di sana.
"Saya kerja seperti biasa. Jadi, enggak tahu awalnya kalau ada mayat. Baru tahu waktu saya pindahkan," ungkap dia.
Tahu sampah yang diangkatnya terdapat mayat, Slamet enggan mengeceknya lantaran tidak tega melihat.
Dia memilih melaporkannya ke petugas keamanan setempat, kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.
"Saya enggak sempat mengecek jenis kelaminnya apa tadi, enggak tega," ujar dia.
Beberapa menit kemudian Tim Inafis dari Polrestabes Surabaya datang melakukan evakuasi terhadap mayat tersebut.
Terlihat jenazah itu mengenakan kaus warna hitam bercelana jin.
Warga yang penasaran sempat memadati sekitar lokasi penemuan mayat. Tak sedikit dari mereka yang mengabadikan kejadian itu.
Sementara itu, Slamet mengaku juga pernah menemui hal serupa sekitar tiga tahun lalu.
"Dulu juga pernah mengalami seperti ini, sama juga saat mengeruk eceng gondok. Ini kedua kalinya," kata dia.
Sementara itu, Pawas Polsek Jambangan AKP Sugiyanto mengatakan dari identifikasi yang dilakukan pihaknya masih belum menemukan identitas mayat tersebut.
"Masih utuh, tidak ada bekas-bekas penganiayaan. Kalau lebam-lebam itu karena sudah di air lebih dari satu hari," kata Sugiyanto.
BACA JUGA: Booking Cewek Cantik Lewat Aplikasi MiChat, Tak Disangka, yang Datang Malah Waria Ganas
Kini, jenazah tanpa identitas itu telah dievakuasi menuju RSU dr Soetomo Surabaya untuk proses lebih lanjut. (mcr12/jpnn)
Redaktur & Reporter : Arry Saputra