Gejala Deindustrialisasi Tak Terbukti

Sabtu, 02 Juli 2011 – 09:49 WIB

JAKARTA – Pangsa ekspor dari sektor industri terus meningkatMenurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan, itu merupakan indikasi belum adanya gejala deindustrialisasi seperti ditakutkan sebagian kalangan.

Rusman mengatakan, pangsa ekspor dari sektor industri sepanjang Januari–Mei 2011 mencapai 61,74 persen

BACA JUGA: Capai Rp 1 T, Bidik Rp 2 T

Angka itu lebih tinggi daripada periode yang sama tahun lalu yang 60,43 persen
”Faktanya, pangsa industri meningkat,” kata Rusman di kantornya Jumat (1/7).

Nilai ekspor sepanjang Mei 2011 tercatat USD 18,33 miliar atau meningkat 10,76 persen daripada April

BACA JUGA: Tangkap Peluang Kerja Tiongkok, Ada 80 Juta

Jika dibandingkan dengan Mei 2010, itu naik 45,29 persen
Rusman mengatakan, nilai ekspor tersebut kembali mencatat rekor baru

BACA JUGA: PGN Amankan Pasokan Gas KS dan Pusri

”Nilai ekspor Mei itu tertinggi sejak Desember 2010 yang mencapai USD 16,83 miliar,” tutur Rusman.

Sepanjang Januari–Mei 2011, nilai ekspor USD 80,28 miliar atau tumbuh 33,37 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun laluSedangkan ekspor nonmigas USD 64,25 miliar atau meningkat 31,31 persen.

Di sisi lain, nilai impor pada Mei tembus USD 14,83 miliar atau drop 0,42 persen daripada April 2011 sebesar USD 14,89 miliarDibandingkan dengan Mei 2010, itu menanjak 48,54 persenSedangkan impor Januari–Mei mencapai USD 68,51 miliar atau tumbuh 33,86 persen daripada periode yang sama tahun laluImpor nonmigas USD 52,53 miliar atau naik 29,88 persen.

Impor nonmigas terbesar pada Mei 2011 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik senilai USD 1,91 miliarAngka tersebut turun 0,79 persen atau USD 15,3 juta jika dibandingkan dengan AprilSedangkan selama Januari–Mei, golongan barang tersebut mencapai USD 9,10 miliar atau meningkat 21,76 persen (USD 1,63 miliar) daripada periode yang sama tahun lalu.

Tiongkok masih menjadi pemasok barang impor nonmigas terbesarSelama Januari–Mei, nilainya USD 9,74 miliar dengan pangsa 18,55 persenKemudian, diikuti Jepang USD 7,08 miliar (13,48 persen) dan Thailand USD 4,28 miliar dengan pangsa 8,92 persen(sof/c10/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditjen Pajak Lakukan Sensus Nasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler