jpnn.com, JAKARTA - Sejak memasuki era pandemi COVID-19 pada 2020 lalu, banyak penyesuaian yang dilakukan PT Pertamina (Persero) terutama dalam hal pembinaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Melalui program Pendanaan UMK, Pertamina banyak melakukan inovasi digitalisasi pembinaan agar para mitra binaan.
BACA JUGA: Pertamina Go Sustainable, Dongkrak UMK Adaptif Covid-19, Penjualan Nyaris Rp 20 Miliar
Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina, Arya Dwi Paramita mengatakan hal itu ditujukan agar mereka adaptif hingga menjadi UMK naik kelas dan mendorong upaya (Sustainable Development Goals) terutama di point delapan.
"UMKM diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh serta pekerjaan yang layak," kata Arya dalam Webinar Pertamina UMK On Air di radio Sonora, Sabtu (28/8) lalu.
BACA JUGA: Pertamina Go Global, Kapal Gamsunoro Melayani Top Five Biggest Oil Trading Company
Menurut dia, selama 2020 hingga pertengahan 2021 ini, Pertamina telah menyelenggarakan sebanyak 414 online training baik lewat media sosial maupun dalam bentuk webinar.
Pertamina juga melakukan klasterisasi komunikasi melalui WA Group Mitra Binaan per-sektor yang dapat menjadi sarana berbagi info, knowledge, dan juga membuka peluang business matching.
BACA JUGA: Pertamina Bidik Reduksi Emisi Karbon 34 Ribu Ton per Tahun dari 5.000 PLTS GES
Selain itu, Pertamina memfasilitasi mitra binaan untuk terdaftar dalam platform procurement berbasis digital sinergi sembilan BUMN: Pasar Digital (PaDi) BUMN untuk perluasan pasar.
Juga disediakan aplikasi e-learning www.belajarumkm-pertamina.com serta bantuan untuk memasarkan produk lewat marketplace. Ditambah dengan optimalisasi kanal media sosial seperti melalui Instagram dan YouTube @gen_umkm.
Arya menyebutkan selain dari UMK binaan, juga terdapat peran besar dari para UMK yang masuk program inkubasi Rumah BUMN (RB) untuk membentuk UMK yang go modern, go digital, go online dan go global.
Arya menambahkan selain program digitalisasi di atas, Pertamina kini juga tengah menyiapkan ajang virtual exhibition Pertamina SMEXPO 2021.
Kegiatan ini akan digelar bersamaan dengan agenda Gerakan Bangga Buatan Indonesia Kalimantan Timur (GBBI Kaltim) pada Oktober mendatang.
"Melalui Pertamina SMEXPO ini, para UMK binaan bisa beradaptasi dengan ekosistem usaha berbasis Go Digital dan Go Online yang semakin masif berkembang,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi kegiatan digitalisasi yang sudah dilakukan oleh Pertamina.
Menurutnya, semua pihak harus bisa membantu para UMK untuk masuk ke dunia digital.
“Berjualan apapun, sekarang harus masuk ekosistem digital jika ingin dikenal banyak orang dan memperluas pemasaran,” ujar Sandi.
Pihaknya juga menaruh harapan besar atas terselenggaranya kegiatan GBBI mendatang.
“GBBI ingin mendorong lebih banyak UMKM masuk ke dunia digital. Di tahun 2020, 3,7 juta UMKM sudah masuk ke platform digital. Total 11,7 UMKM yang sudah go digital, nilai ini lebih tinggi dari target yakni 8 juta UMKM. Semua terakselerasi karena pandemi. Kedepan, target 30 juta UMKM dapat on boarding di tahun 2023 hingga 2024,” ungkap Sandi.
Melalui Program Pendanaan UMK, Pertamina ingin menghadirkan energi yang dapat menggerakkan roda ekonomi. Energi yang menjadi bahan bakar, serta energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan.
Pertamina juga senantiasa mengimplementasi program-program berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) di seluruh wilayah operasionalnya. Hal ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), demi mewujudkan manfaat ekonomi di masyarakat. (jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... UMK Go Global: Pertamina Beri Strategi Ciptakan Peluang Ekspor Produk Binaanya
Redaktur & Reporter : Elvi Robia