jpnn.com, BULUNGAN - Menteri Sosial Tri Rismaharini diperlakukan istimewa saat berkunjung ke Rumah Raya Kesultanan Bulungan, Kalimantan Utara, Kamis (29/10).
Rumah Raya Kesultanan Bulungan merupakan salah satu situs bersejarah yang terletak di Kecamatan Tanjung Palas.
BACA JUGA: Mensos Risma Paparkan Strategi Penanganan Masalah Sosial di Konferensi APACPH
Selain disambut lima gadis yang menyuguhkan Tari Belundi yang nyaris punah, Mensos Risma juga dianugerahi gelar Adji Nasyrah Maliha dari pemangku adat Kesultanan Bulungan.
Ketua Pemangku Adat Bulungan Datu Buyung Perkasa menjelaskan penganugerahan gelar adat tersebut karena Mensos Risma dinilai telah banyak berbuat untuk Kalimantan Utara.
BACA JUGA: Tegaskan tak Bisa Serap Telur Peternak, Bu Risma: Apa Kalian Tega Aku Dipenjara
Gelar Adji Nasyrah Maliha memiliki makna pemimpin yang berwibawa, pengayom, pelindung, dan bijaksana.
“Pemberian gelar merupakan kesepakatan lembaga adat atas prestasi dan jasa Ibu Risma," kata Datu Buyung.
BACA JUGA: Mensos Risma Berikan Tabungan Kepada Atlet Angkat Besi Peraih Perak Ini
Datu Buyung juga mendoakan Mensos Risma agar senantiasa berbuat lebih baik dan bisa menjalankan tugas dengan amanah.
Mensos Risma mengaku kaget dengan pemberian gelar dari Kesultanan Bulungan. Sebab, dia baru tahu akan mendapatkan gelar adat ini setelah datang ke Bumi Tenguyun, sebutan Kabupaten Bulungan.
"Saya sempat kaget, tapi saya sampaikan terima kasih dan hormat saya kepada para tokoh adat Kesultanan Bulungan, tokoh masyarakat, dan para alim ulama. Semoga saya bisa menjaga nama baik Kesultanan Bulungan,” kata Risma.
Dia menjelaskan rasa hormat yang disampaikan itu tidak terlepas dari kontribusi luar biasa dari para tokoh adat dan kesultanan di tanah air dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
“Sebagai sebuah bagian dari aset nasional dan menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah kemerdekaan bangsa, harus dipelihara dan dijaga,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Mensos Risma juga ikut melenggang Tari Belundi. Tarian yang nyaris punah ini juga diwarnai dengan berbalas pantun menggunakan bahasa Bulungan dan Kayan.
Tari Belundi sarat dengan makna kebaikan, keberhasilan dan kegembiraan.
“Kita adalah satu kesatuan yang bersama-sama dalam berbuat kebaikan, meraih keberhasilan bersama dalam kegembiraan tanpa adanya perbedaan," kata Ainun, seorang penari yang menyampaikan falsafah Belundi.
Selain Mensos Risma, gelar adat juga diberikan kepada anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Hanteru Sitorus. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi