Gelar Mangafest, Universitas Budi Luhur Dorong Kemajuan Industri Kreatif

Minggu, 20 Agustus 2017 – 14:57 WIB
Rektor Universitas Budi Luhur Didik Sulistyanto (batik cokelat) dan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Rocky Prasetyo Jati (biru paling kanan) dalam Mangafest 2017. Foto: Universitas Budi Luhur for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Universitas Budi Luhur bekerja sama dengan Meiji University, Jepang dan IkuZo!, mengadakan seminar, kompetisi manga online, serta workshop manga bertajuk Budi Luhur Mangafest, Sabtu (19/8).

Event yang digelar di Auditorium Universitas Budi Luhur itu bertujuan mendorong peningkatan potensi manga atau komik sebagai salah satu bentuk ekonomi kreatif.  

BACA JUGA: Sisi Positif dan Negatif Generasi Muda Menggunakan Medsos

Dalam kesempatan itu, Universitas Budi Luhur mengundang dua pembicara.

Yakni, Seika Tadahiro dari Kyoto Seika University, Jepang dan komikus Indonesia Mukhlis Nur.            

BACA JUGA: Universitas Budi Luhur Gelar Lomba Kicau Burung Berhadiah Beasiswa

“Dunia kreatif Indonesia memiliki potensi besar untuk menggerakkan dan meningkatkan perekonomian. Salah satu bentuk ekonomi kreatif adalah penerbitan karya komik,” kata Ketua Panitia Budi Luhur Mangafest Arief Ruslan.

Arief menambahkan, manga menjadi salah satu komik terpopuler di Indonesia. Penjualan manga juga sangat tinggi.

BACA JUGA: Serunya Peringatan HUT RI di Universitas Budi Luhur

Selain itu, para komikus di Indonesia juga banyak yang berkarya dengan gaya gambar manga tersebut.

Namun, banyak yang belum memiliki kepercayaan diri untuk bersaing, ketidaktahuan tentang industri kreatif, dan tidak memiliki hubungan kerja sama dengan pihak perusahaan penerbitan.

Arief menambahkan, seminar itu merupakan level internasional pertama terkait dengan manga.

“Dalam kegiatan ini kami menghadirkan dua narasumber langsung dari Jepang, yakni dari Kyoto University dan Meizi University,” imbuh Arief.

Sementara itu, Rektor Universitas Budi Luhur Didik Sulistyanto mengatakan, seminar ini merupakan seminar internasional perdana yang terkait dengan manga.

“Kenapa kami angkat manga sebagai seminar internasional? Kaitannya dengan inovasi yang berbasis pada ekonomi kreatif yang saat ini menjadi penting. Banyak film kartun tiap hari kita nikmati. Sebagian besar film kartun tersebut adalah karya anak bangsa,” kata Didik.

Dia menambahkan, untuk meningkatkan perekonomian kreatif, hal itu merupakan terobosan dalam pencapaian daya saing bangsa.

“Daya saing tidak hanya dicapai dari science dan teknologi, tapi juga dari hal-hal yang terkait dengan industri kreatif. Semoga kegiatan ini bisa memacu pertumbuhan ekonomi kreatif di masa mendatang,” kata Didik.

Di sisi lain, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Budi Luhur Rocky Prasetyo Jati mengatakan, event itu sangat membanggakan.

“Event ini menjadi bentuk nyata kerja sama antara Universitas Budi Luhur dengan Meiji University dan Kyoto Seika University. FIKOM Budi Luhur juga siap mengembangkan program dan konsentrasi studi baru bersama kedua universitas Jepang tersebut,” ujar Rocky. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kontribusi Industri Fesyen terhadap PDB Mencapai Angka Fantastis


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler