jpnn.com, JAKARTA - Selalu ada cara bagi pemerintah untuk berkhidmat kepada masyarakat khususnya menengah ke bawah.
Salah satunya memberikan pelayanan transportasi dengan memberangkatkan masyarakat untuk mudik gratis dalam rangka liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
BACA JUGA: Atasi Kemacetan, Kemenhub Bakal Hadirkan Bus Khusus Rute Puncak, Tarif Murah
Suroyo (45), pedagang yang tinggal di Bekasi ini tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat menjadi bagian dari masyarakat yang mendapatkan layanan transportasi mudik gratis Nataru.
“Saya bersyukur bisa ikut program mudik bareng liburan Nataru ini sekalian mengunjungi orangtua yang ada di kampung,” ujar perantau asal Kepanjen, Malang, Jawa Timur ini.
BACA JUGA: Kemenhub Buka Posko Pusat Angkutan Natal dan Tahun Baru, Ini Pesan Wamenhub Suntana
Bersama teman-teman sesama pedagang kaki lima lainnya, Suroyo mengajukan diri untuk dapat mengikuti program mudik bareng yang diadakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tersebut.
Hingga Selasa (24/12) lalu, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah melepas keberangkatan masyarakat melakukan perjalanan mudik gratis angkutan jalan Nataru 2024/2025 dengan jumlah peserta keseluruhan mencapai 3.522 orang.
BACA JUGA: Ini Sejumlah Kebijakan Pengaturan Mobilitas yang Disiapkan Kemenhub saat Nataru 2024/2025
Sementara itu, jumlah tujuan mudik sebanyak 11 kota, yakni Malang, Surabaya, Kediri, Madiun, Yogyakarta, Solo, Semarang, Wonogiri, Wonosobo, Purwokerto, dan Cilacap.
Adapun jumlah bus yang digunakan mencapai total sebanyak 93 bus.
Sebanyak 63 bus untuk 2.392 penumpang diberangkatkan dari Terminal Terpadu Pulogebang, dan sebanyak 30 bus untuk 1.130 penumpang diberangkatkan dari Terminal Kampung Rambutan.
Perhatian Pemerintah Kepada Rakyat
Wakil Menteri Perhubungan Suntana yang melepas secara resmi pemberangkatan mudik gratis angkutan jalan Nataru 2024/2025 ini mengungkapkan acara ini merupakan bagian dari perhatian pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.
Hal ini bertujuan mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas, khususnya sepeda motor dan mengurangi kepadatan lalu lintas yang sering terjadi pada masa liburan.
“Inilah alasan Kemenhub menyelenggarakan Mudik Gratis Angkutan Jalan," jelas Wamenhub Suntana saat melepas Mudik Gratis Angkutan Jalan di Terminal Pulogebang beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data yang dilansir oleh Korlantas Polri, sebanyak 73 persen penyebab kecelakaan lalulintas diakibatkan sepeda motor.
Berdasarkan pengamatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas, di antaranya adanya kesalahan berbasis keterampilan (skill based error) dari pihak pengemudi.
Faktor tersebut kerap terjadi pada para pengemudi sepeda motor, khususnya pengguna motor matic.
Dalam kepadatan kendaraan di jalan raya di mana banyak kendaraan besar lewat seperti bus, truk, dan kendaraan pribadi lainnya, sepeda motor dan pengemudinya berada di posisi yang paling lemah sehingga rentan mengalami kecelakaan tabrak depan maupun tabrak belakang.
Selain itu rentan kecelakaan yang berakibat kepada hilangnya korban jiwa akibat mengantuk atau kesalahan berbasis ketramplan mengendara.
Sehari sebelumnya, yaitu pada Senin (23/12), Kemenhub juga telah melakukan pemberangkatan motor gratis masyarakat.
Pergerakan Masyarakat di Libur Nataru Tetap Tinggi
Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub, terdapat potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Nataru 2024/2025 secara nasional sebanyak 110,67 juta orang atau setara dengan 43,41 persen dari populasi nasional.
Angka mobilitas ini sedikit lebih besar dari pergerakan masyarakat pada periode yang sama tahun lalu dengan angka estimasi 39,83 persen.
Sebagian besar masyarakat yang melakukan perjalanan pada masa akhir tahun ini bertujuan untuk liburan mengujungi lokasi wisata, diperkirakan mencapai 45,67 persen perjalanan tersebut ditujukan untuk wisata akhir tahun.
Disusul 32,26 persen lainnya untuk melakukan perjalanan liburan pulang ke tanah kelahiran.
Khusus perjalanan yang diperuntukkan hari raya Natal berada di urutan ketiga dengan jumlah pelaku perjalanan sebesar 19,96 persen. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi