Kepolisian negara bagian New South Wales menangkap hampir ratusan orang pelaku kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dalam sekali operasi yang hanya berlangsung empat hari.

Polisi menyebut mereka ini pelaku paling berbahaya.

BACA JUGA: Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun, Pengadaan Masih Jadi Lahan Basah

Operasi Amarok yang berlangsung pekan lalu di berbagai lokasi berhasil menangkap 648 orang, dengan lebih dari 1.000 tuduhan, termasuk kepemilikan senjata terlarang seperti kapak dan parang.

Komisaris Polisi Karen Webb menjelaskan beberapa di antara pelaku memiliki surat perintah penangkapan, sementara yang lainnya telah melanggar perintah menghindari kekerasan (AVO).

BACA JUGA: Tiongkok Larang Kuliah Online, Mahasiswa Diminta Kembali ke Negara Tempat Mereka Belajar

"Kami sangat mengkhawatirkan para korban, sehingga aparat pun bergerak menangkap para pelaku," ujar Komisaris Karen Webb.

"Beberapa dari pelaku ini sulit ditemukan, mereka menghindari polisi. Itulah sebabnya kami melakukan operasi besar ini. Hasilnya berbicara sendiri. Saya senang sekali," katanya.

BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Korban Tewas Akibat Serangan Bom di Masjid Pakistan Bertambah

Salah satunya adalah polisi menemukan seorang pria berusia 29 tahun yang dituduh bersembunyi dari selama ini.

Polisi menyebut orang itu akhirnya berhasil didekati di daerah Bankstown, tapi dia keluar dari mobilnya di jalan The Appian Way, lalu melarikan diri dari aparat.

Dia kemudian berhasil ditangkap dan didakwa dengan beberapa pelanggaran termasuk melanggar pembatasan AVO, menguntit atau mengintimidasi korban, dan melarikan diri dari polisi.

Wakil Komisaris Polisi NSW Mal Lanyon mengatakan kekerasan rumah tangga dan kekerasan lain terkait keluarga adalah masalah yang paling menantang saat ini.

"Dari penelitian atas kasus sebelumnya, kita tahu bahwa tanpa pendekatan polisi yang tepat, seorang tersangka pelanggaran, pencekikan atau menyebabkan korban lemas, kemungkinan akan berkembang menjadi pelanggaran pembunuhan," jelasnya.

"Bila digabungkan dengan berbagai strategi kami, Operasi Amarok secara signifikan akan mengurangi risiko bahaya bagi korban saat ini dan calon korban di masa depan," tambahnya.

Dalam operasi ini polisi menyita 19 senjata api dan 49 senjata terlarang.

Diproduksi oleh Farid Ibrahim dari artikel ABC News

BACA ARTIKEL LAINNYA... Venna Melinda Alami KDRT, Ayah: Sangat Terpukul, Tetapi

Berita Terkait