jpnn.com, JAKARTA - Business coach kawakan yang juga juru bicara DPP PSI Helmy Yahya memberi pelatihan soal kaderisasi dan personal branding kepada ratusan bacaleg serta kader di DKI Jakarta, Minggu.
Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva F. Qolbina menegaskan pentingnya kaderisasi yang serius bagi bacaleg dan kader PSI.
BACA JUGA: Elektabilitas Airlangga Tinggi Berdasarkan Survei PSI, Pengamat Sarankan Maju Capres
"Bro Helmy Yahya, energi baru yang telah bergabung dengan kami, hari ini memberikan pembekalan tentang personal branding bagi bacaleg dan kader PSI Jakarta. Setiap bacaleg PSI harus unik, gak boleh jadi caleg template kayak yang ada-ada sekarang," jelas Elva di lokasi acara, Gelanggang Remaja Jakarta Utara.
Elva menambahkan, kualitas dan integritas Bacaleg PSI tidak sembarangan dengan latar belakang bacaleg yang beragam.
BACA JUGA: Jarang Terjadi, Politikus PSI Memuji Anies Baswedan, Simak Kata-katanya
Ada yang sudah lama berpolitik, ada yang baru. Banyak yang anak-anak muda dan profesional muda. PSI akan terus membekali mereka dengan wawasan dan pengerahuan baru.
Dengan kemasan kegiatan ala TED-X, PSI menyelenggarakan konferensi SODAX dan menghadirkan Helmy Yahya untuk membagikan pengalaman yang panjang.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru: Elektabilitas PSI Bikin Kaget, Lolos, Ada yang Terpuruk
"Bacaleg-Bacaleg kita diberikan tugas sama Bro Helmy untuk mengaktivasi media Sosial mereka dengan serius, rajin blusukan dan mencari keluh kesah dan aspirasi warga DKI untuk diamplifikasi secara efektif. Jadi wakil rakyat memang harus rajin dan konsisten menyuarakan isi hati rakyat," tutup Elva.
Dalam acara tersebut, Helmy Yahya menekankan pentingnya personal branding dalam politik.
"Mendekati momen Pilkada dan Pileg, sebagai bagian dari personal branding, saya ingin menekankan bahwa bacaleg dan kader PSI harus menciptakan citra yang unik dan tidak menjadi caleg template seperti yang ada saat ini. Dalam politik, perbedaan dan keunikan adalah hal yang penting untuk menarik perhatian publik," ujar Helmy. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif