Namun untuk PDIP, kata Ketua DPP PDIP Mauarar Sirait, faktor yang paling mempengaruhi dalam menentukan menduduki kursi RI 1 itu adalah, calon wakil presiden (cawapres)
BACA JUGA: RUU Lalu Lintas Ditenggat 7 Maret
Karena posisi itu saat ini sangat strategis menambah suaraDijelaskan Ara, sapaan akrabnya, sejumlah nama sudah masuk inventarisir calon pendamping Megawati
BACA JUGA: KPK Cari Penasehat
Mereka adalah Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat, Wiranto, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golongan Karya, Jusuf Kalla“Sultan adalah tokoh senior Partai Golongan Karya yang memiliki basis massa
BACA JUGA: MA Bantah Miliki 102 Rekening Liar
Tapi masalahnya, apakah Golkar sebagai institusi politik akan mendukung dia?” tanya Ara.Sedangkan Hidayat, lajutnya, walau popularitasnya masih di bawah Sultan, dia didukung partai yang solid, Partai Keadilan Sejahtera (PKS)Sementara Prabowo adalah figur yang dinilai bersemangat mengenalkan diri ke publik melali iklan di media massa.
Dia mengatakan PDIP juga memperhitungkan popularitas Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya ituTetapi yang jelas, lima nama yang ada itu cukup memadai dari segi popularitas
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanitmembagi capres berdasarkan tiga kelasKelas satu cocok sebagai capresKelas dua sebagai cawapres, dan kelas tiga sebagai menteri.
Untuk kelas satu, Arbi berpendapat masih dipegang oleh dua orang, yakni SBY dan MegawatiKelas dua, Sri Sultan Hamengkubuwono, Hidyat Nur Wahid, JK, Prabowo, dan WirantoSementara kelas tiga calon-calon lainnya yang tidak mau disebutkannya.
Dasar Arbi membagi tiga kelas itu, dia mengaku melihat dari hasil survei yang ada“Saya orang yang masih percaya hasil surveiKarena sedikit banyak hasil survei itu mengandung unsur kebeneran,” katanya.
Arbi juga sependapat, bila posisi cawapres saat ini sangat menentukan untuk mendukung popularitas capres memenangkan Pilpres 2009 mendatangKarena posisi cawapres sangat menunjang perolehan suara.
Karena, kata Arbi, bisa saja si pemilih menyenangi capres, tetapi karena cawapresnya tidak simpatik, suara mereka akan dialihkan ke pasangan capres dan cawapres lainnya(Fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Exxon Harus Ikuti Aturan Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi