Gelar Rakornas, Kadin Bahas Permasalahan Pangan

Senin, 28 November 2016 – 16:52 WIB
Ilustrasi. Foto IST

jpnn.com - JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hari ini kembali menggelar rapat koordinasi nasional. Rakor ini membahas mengenai bidang pangan dan industri peternakan.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Pengolahan Makanan dan Peternakan Juan Permata Adoe mengatakan, kontribusi pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup rendah, yaitu mencapai 13,8 persen.

BACA JUGA: Kembangkan Infrastruktur, Menhub Ajak Denmark dan Norwegia

Di mana sektor kelapa sawit yang berkontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi melalui sektor pertanian.

"Kontribusi pertumbuhan pertanian terhadap GDP 13,8 persen itu sudah termasuk perikanan. yang jadi engine pertumbuhan pertanian adalah sektor kepala sawit," ujarnya di Hotel Pullman, Jakarta, Senin (28/11).

BACA JUGA: KKP Perkuat Kerjasama dengan Denmark dan Norwegia

Saat ini, lanjutnya, 40 persen tenaga kerja berasal dari Pertanian. Hanya saja, GDP pada sektor pertanian tidak begitu maju pesat.

Untuk itu, dibutuhkan dorongan dari pemerintah agar produksi pertanian bisa meningkat mengingat besarnya jumlah kebutuhan pertanian Indonesia per tahunnya pada 2030 mendatang.

BACA JUGA: Tempatkan Archandra Tahar Sebagai Wakomut Pertamina, Dinilai Sudah Tepat

"Belum spektakuler. Bahwa ada 90 juta income per kapita di atas USD3.600 dolar 2030. Ini akan berdampak pada pertumbuhan konsumsi pada sektor animal food," tuturnya.

Menurutnya, apabila produksi pertanian di Indonesia meningkat hingga 6 persen, maka hal ini mampu meningkatkan revenue hingga USD 450 miliar.

Untuk itu, butuh upaya menyeluruh dalam meningkatkan produksi sektor pertanian dari seluruh jajaran pemerintah terkait.(chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangsa Pasar Daihatsu Sudah Tembus 17,5 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler