jpnn.com, UNGARAN - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar Bandarjo, Unggahan, Semarang Jawa Tengah.
Hal terebut dilakukan untuk memastikan kemapuan dalam memenuhi kebutuhan stok dan harga pangan selama dan pasca Ramadan terpenuhi.
BACA JUGA: Pastikan Ketersediaan Telur Ayam Ras di Jambi Aman, Kementan Gelar Pasar Tani
Alhasil, ketersediaan 12 komoditas bahan pangan pokok di Jateng akan stabil.
Kegiatan sidak itu dihadiri oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, dan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.
BACA JUGA: Gelar Baksos Pangan di Jakut, DWP Kementan: Semoga Bisa Meringankan Beban Warga
Suwandi mengatakan ketersediaan 12 komoditas pangan strategis di Jateng, khususnya Semarang terpantau berlebih dalam kondisi harga normal.
Bahkan kondisi itu tak hanya sampai Idulfitri, tetapi pasca Lebaran mencukupi kebutuhan masyarakat untuk dua pekan berikutnya.
BACA JUGA: Sektor Pertanian Melesat di Tengah Pandemi, Muhammadiyah & Kementan Bersiap Lakukan Ini
Menurut dia kegiatan itu sesuai perintah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, untuk mengecek ketersediaan pangan di wilayah Jawa Tengah.
"Saya bersama Bupati Semarang, masuk ke pasar Bandarjo dan memantau 12 komoditas strategis. Tadi saya liat beras, kedelai, tempe, telur termasuk minyak goreng ada semua, harga terkendali wajar,” kata Suwandi saat meninjau persediaan komoditas pangan dan harga di Pasar Bandarjo, Ungaran Barat, Semarang, Minggu (17/4).
Dia menambahkan pihaknya juga mengecek ke sentra produksi malah berlebih.
"Kemarin kami turun ke petani dan penggilingan padi di Sragen, stok melimpah siap memasok ke berbagai pasar dengan harga normal Rp 8.000 sampai Rp 11.000 perkilogram,” sambung Suwandi.
Suwandi mengungkapkan pengecekan harga itu berdialog dengan para pedagang, sehingga secara langsung melihat stok pangan dan memperoleh informasi terkait harga beberapa komoditas pangan.
Di antaranya telur mencapai Rp 23 ribu, daging sapi Rp 120 ribu sampai Rp 125 ribu, daging ayam Rp 35 ribu, kentang Rp 9 ribu sampai Rp 12 ribu, cabai Rp22 ribu per kilogram, dan beras Rp 8.000 hingga Rp 13.000.
Sementara harga minyak goreng curah berkisar Rp 20 ribu per liter dan kemasan Rp 24 ribu per liter, bawang putih Rp 33 ribu/Kg, dan Bawang Merah Rp 25 ribu/Kg.
Die menjelaskan hingga sampai ini harga komoditas tersebut masih terkendali dengan aman.
Terlebih ketersediaan bahan pokok itu mencukupi. Apalagi Jawa Tengah ini sentra produksi pangan terbesar nasional, pasokan pangan melimpah.
"Ini yang pemerintah kawal dan pantau agar tidak terjadi penyumbatan," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menegaskan ketersediaan bahan pangan pokok selama bulan Ramadan seperti telur, minyak, beras, daging, dan sayur-sayuran aman karena hasilnya pasokan tercukupi dari lapangan.
Adapun jika terjadi kenaikan, itu tidak menjadi persoalan selama masih dalam batas kewajaran.
"Kami akan terus mengawal ketersediaan bahan pangan pokok selama bulan Ramadan bahkan hingga dua minggu setelah lebaran," tuturnya.
Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang Wigati Sunu menambahkan ketersediaan beras sebagai komoditas utama sangat melimpah, dimana pada minggu ke dua April ini, tersedia 3.697 dari kebutuhan sebanyak 1.292 kg.
Begitupun dengan komoditas daging sapi dan daging ayam serta telur juga dalam stok aman.
"Pada bulan ini diperkirakan akan panen cabai Rawit sebanyak 872 ton dari luas panen 143 hektar. Persediaan cabai keriting juga diperkirakan bertambah 714 ton," beber Wisnu.
Pada kesempatan tersebut Rombongan juga melakukan monitoring ketersediaan bahan pokok penting di Toko Tani Indonesia (TTI) "Sejahtera Purwosari" di Kecamatan Wijen Kota Semarang.
TTI itu menyediakan beras medium dalam kemasan dengan harga Rp 8.800/Kg.
Ketua TTI, Yunud mengatakan minat masyarakat terhadap beras TTI sangat tinggi, komoditas pangan yang sediakan berkualitas tinggi dengan harga normal.
"Beras TTI lebih segar karena kami langsung ambil dari penggilingan," kata dia. (mrk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pastikan Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok Aman, Kementan Lakukan Hal Ini di Kalbar
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian