Gelaran Pujawali di Pura Pasar Agung Dipersingkat Jadi Sehari, Begini Alasannya

Senin, 27 Mei 2019 – 23:45 WIB
DIPERSINGKAT: Prosesi Pujawali di Pura Pasar Agung Karangasem. Dok. JPG/JPNN.com

jpnn.com, KARANGASEM - Dampak aktivitas Gunung Agung yang meningkat membuat para pemedek khususnya di sekitar lereng gunung waswas. Bahkan akibat kekhawatiran warga, Piodalan di Pura Pasar Agung Giri Tohlangkir, Sebudi, Selat, Karangasem dipersingkat.

Piodalan yang biasanya digelar selama tiga hari itu hanya digelar selama satu hari saja.

BACA JUGA: 9 Penerbangan Batal Berangkat dari dan Menuju Bandara Ngurah Rai

Humas Pura Pasar Agung I Wayan Suara Arsana menjelaskan salah satu pertimbangan untuk mempersingkat waktu pujawali atau nyejer Ida Bathara selama satu hari karena aktivitas Gunung Agung terus meningkat.

Pura Pasar Agung sendiri ada di radius 1,5 km dari puncak Gunung Agung.

BACA JUGA: Gunung Agung Kembali Erupsi, Bali Tetap Aman

Kawasan ini masuk zona bahaya yang tidak boleh melakukan aktivitas atau kegiatan. Hal ini berdasarkan rekomendasi PVMBG. Dimana radius zona bahaya sejauh 4 KM.

Selaian itu, letusan yang terjadi terakhir juga cukup besar. Bahkan lontaran lapa pijar jatuh hingga di delat Pura Pasar Agung. Hutan di atas pura Pasar Agung sempat terbakar. Untung saja kebakaran tidak sampai meluas.

BACA JUGA: Jelang Matahari Muncul, Gunung Agung Erupsi Setinggi 1.000 Meter

Selama ini, jika piodalan Ida Bathara Nyejer biasanya dihelat selama tiga hari.

Namun dengan kondisi seperti ini piodalan tetap dilaksanakan hanya digelar satu hari saja.

Untuk pemedek yang mau medak silakan bisa melakukan persembahyangan.

Suara mengatakan ini dilakukan demi keamanan bersama. Juga untuk menghormati lembaga yang telah mengeluarkan himbauan dan zona bahaya sejauh 4 KM.

Imbauan PVMBG juga menjadi dasar keputusan ini. Piodalan sendiri akan dimulai pukul 08.00 wita.

Sementara untuk prosesi piodalan berlangsung seperti biasa. “Kalau prosesinya seperti biasa, hanya Ida Bathara Nyejer hanya satu hari,” tambah Suara yang juga Sekretaris Pasebaya Agung seperti dilansir Radar Bali (Jawa Pos Group).

Sementara penyineban akan dilakukan pukul 16.00 wita. Sementara untuk para pemdek Suara juga mengingatkan agar menggunakan alat komunikasi berupa HT. Pasalnya, telepon genggam di Pura Pasar Agung tidak berfungsi karena tidak ada sinyal.

Sebab tower penguat sinyal di Pura tersebut juga sudah rusak.

Oleh karena itu, Suara meminta umat hindu yang medek agar membawa HT.

Selaian itu alat perlindungan diri seperti masker juga agar di sediakan.

Dengan membawa HT maka pemedek akan dengan mudah memonitor perkembangan Gunung Agung paling baru. Karena Relawan Pasebaya Agung terus menyiarkan perkembangan Gunung Agung melalui frekwensi radio Pasebaya.(JPG/rb/tra/pra/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Update Kondisi Penerbangan di Bandara Ngurah Rai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler