jpnn.com, BALI - Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi untuk kesekian kalinya. Erupsi kali ini terjadi pada Jumat (24/5) pukul 19.23 WITA.
Pos pengamatan Gunung Agung di Rendang milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dan durasi sekitar 4 menit 30 detik.
BACA JUGA: Bea Cukai Ngurah Rai Gagalkan Pengiriman Narkoba dari Jerman
Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan erupsi disertai suara gemuruh sedang hingga kuat yang terdenar di pos pengamatan.
"Erupsi juga disertai lontaran batu atau lava pijar sejauh 2,5 kilometer hingga 3 km ke segala arah. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Sebaran abu vulkanik dan pasir mengarah ke Selatan," kata Sutopo, Jumat (24/5) malam.
BACA JUGA: Jelang Matahari Muncul, Gunung Agung Erupsi Setinggi 1.000 Meter
Beruntung, erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali tidak mengganggu aktivitas Bandara Igusti Ngurah Rai, Bali lantaran jaraknya jauh, yaitu sekitar 70 kilometer.
"Sehingga bandara aman," tegasnya, Jumat (24/5).
BACA JUGA: Update Kondisi Penerbangan di Bandara Ngurah Rai
Dia menambahkan hingga saat ini Bandara Internasional IGK Ngurah Rai tetap beroperasi normal.
"Aktivitas masyarakat juga tetap berjalan normal. Bali aman," ungkap Sutopo.
Menurut dia, erupsi pada malam ini bukan yang pertama, namun sudah beberapa kali terjadi. Tiga erupsi Gunung Agung terakhir tercatat pada 12 Mei, 18 Mei dan 24 Mei, atau hampir setiap enam hari sekali dengan karakter yang hampir sama.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau dengan intensif perkembangan aktivitas vulkanik. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan ikuti semua rekomendasi PVMBG.
"Belum perlu ada pengungsian karena permukiman masih berada di zona aman," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erupsi Gunung Agung Lebih Besar, Bandara Ngurah Rai Masih Normal
Redaktur & Reporter : Boy