jpnn.com, BALI - Baru beberapa hari lalu erupsi dan memaksa warga di lereng gunung mengungsi, Gunung Agung kembali mengalami erupsi, Selasa (30/4) pagi pukul 05.34 Wita.
Berdasar pengamatan Pos Pemantau Gunung Api Agung, erupsi meluncurkan kolom abu setinggi 1.000 meter di atas puncak (± 4.142 m di atas permukaan laut).
BACA JUGA: Update Kondisi Penerbangan di Bandara Ngurah Rai
Radar Bali Jawa Pos melaporkan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi ± 2 menit 15 detik.
Saat ini Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki, pengunjung, wisatawan agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
BACA JUGA: Erupsi Gunung Agung Lebih Besar, Bandara Ngurah Rai Masih Normal
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual atau terbaru.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.(JPG/rb/ara/mus/JPR)
BACA JUGA: Erupsi Gunung Agung, Operasional Bandara Ngurah Rai Aman?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! Erupsi Gunung Agung Keluarkan Dentuman Sejauh 15 Km
Redaktur : Tim Redaksi