Sebuah tim internasional yang terdiri atas ribuan ilmuwan berhasil melacak asal-usul gelombang gravitasi yang ditemukan belum lama ini.
Setelah sebelumnya mendeteksi gelombang riak-riak kecil di dimensi ruang-waktu ini untuk kelima kalinya sepanjang sejarah, para ilmuwan dengan menggunakan teleskop berusaha menemukan dan mengamati sumber gelombang gravitasi tersebut. Yaitu, tabrakan antara dua bintang yang sudah mati.
BACA JUGA: Pemerintah Australia Tolak Target Energi Bersih
Mengakhiri spekulasi selama beberapa minggu sebelumnya, para peneliti ini memastikan bahwa pada 17 Agustus lalu mereka telah mendeteksi gelombang gravitasi dari ledakan akibat penggabungan dua bintang neutron. Kedua bintang ini berukuran masing-masing sekitar setengah dari massa Matahari, yang terjadi pada lokasi 130 juta tahun cahaya dari Bumi.
Penemuan tersebut dipuji sebagai fajar era baru dalam Ilmu Astronomi.
BACA JUGA: Memahami Masalah Libido Seksual Perempuan Paruh Baya
Direktur eksekutif LIGO David Reitze menyebut fenomena yang terdeteksi itu sebagai "kembang api paling spektakuler di alam semesta".
"Kita sudah berpindah dari era 'film bisu' menjadi 'film bersuara'," katanya memberi perumpamaan.
BACA JUGA: Omar Maute Tewas di Marawi Dalam Pertempuran Dengan Militer Filipina
"Dalam kasus ini, 'soundtrack audio' berasal dari kicauan bintang neutron sejalan dengan perputaran mereka - karena mereka mengorbit bersama dan bertabrakan. Dan 'videonya' adalah cahaya yang kita lihat setelah tabrakan tersebut," jelasnya.
Bintang neutron atau bintang mati adalah inti bintang raksasa yang sangat padat dan runtuh yang telah meledak dalam supernova. Ukuran bisa lebih berat dari Matahari dan hanya berjarak 20 kilometer satu sama lain.
Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Populasi Tahanan di Penjara Darwin Capai Rekor Tertinggi