Gelorakan Hipnosis untuk Profesi Mulia, PKHI Siapkan Rakernas II

Jumat, 01 Oktober 2021 – 22:41 WIB
Ketua Umum Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) Avifi Arka (berdiri sebelah kanan). Foto: Instagram/Indonesian Hypnosis Center

jpnn.com, JAKARTA - Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI) berencana menggelar rapat kerja nasional (rakernas) kedua di Jakarta, Sabtu (2/10).

Ketua Umum PKHI Avifi Arka menyatakan rakernas yang akan digelar di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, itu mengusung topik Penghipnotis Profesi Mulia.

BACA JUGA: Senam Ibu Hamil: Gerakan Hipnoterapi untuk Mengatur Emosi

Avifi menjelaskan pemilihan topik itu didasari beberapa pertimbangan. Pertama, kini makin banyak masyaraka memanfaatkan jasa profesi hipnotis untuk pelatihan maupun layanan hipnoterapi.

“Hipnoterapi bisa membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan pikiran, perasaan dan perilaku seperti kecemasan berlebih berlebih, depresi, latah, gagap, kecanduan, langsing, dan lain-lain,” ujar Avifi dalam siaran pers PKHI, Jumat (1/10).

BACA JUGA: Chairunnisa Amarta Kembangkan Hipnosis untuk Perawatan Gigi dan Mulut

Avifi menambahkan kian banyaknya penggunaan hipnosis berpotensi membuka profesi baru bagi masyarakat yang membutuhkan  pekerjaan. “Profesi ahli hipnosis sudah masuk Klasifikasi Baku Jabatan Indonesia (KBJI) 2014,” tuturnya.

Rakernas II PKHI itu juga akan menghadirkan para pembicara dari pemerintah. Pembicara pertama ialah Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kunjung Masehat.

BACA JUGA: Suara Veve Zulfikar Hipnosis Ribuan Santri dan Kader Ansor

Ada pula Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Kemendikbudristek Dr. Beny Bandanadjaya, ST., MT., yang akan menjadi narasumber untuk materi bertema Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kurikulum dan LSK Hipnoterapi.

Pembicara selanjutnya ialah dr. Hadi Siswoyo, M.Epid dari Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes. Hadi akan memaparkan materi bertema Organisasi Profesi Mitra Kesehatan Pemberi Rekomendasi Praktek Hipnoterapi.

PKHI juga akan menghadirkan narasumber dari Direktorat Pendidikan Pelatihan dan Produktivitas Kemenaker guna membedah standar kompetensi kerja khusus hipnoterapi.

Avifi menjelaskan hipnosis terapan saat ini sudah dimanfaatkan masyarakat luas di Indonesia, seperti hypnoterapist (penyembuhan), hypno-parenting (pola asuh orang tua), stage & street hypnosis (hiburan), forensic hypnosis (untuk para praktisi dan penegak hukum), hypno-selling (teknik menjual), bahkan hypno-birthing (melahirkan tanpa rasa sakit).

Direktur Indonesian Hypnosis Center (IHC) itu menungkapkan anggota PKHI berasal dari berbagai latar belakang profesi, antara lain, tokoh agama, dokter, tentara, polisi, guru, dosen, pengusaha, birokrat, ibu rumah tangga, dan lain-lain.

Kepengurusan PKHI di Indonesia juga sudah lengkap di 34 provinsi dan menjangkau 222 kota/kabupaten.

“Hipnotis adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari pengaruh sugesti terhadap pikiran manusia. Ilmu ini adalah ilmiah dan siapa pun bisa mempelajarinya,” tutur Avifi.(aj/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler