jpnn.com, BULUKUMBA - Gema Desantara menggelar pelatihan kepeloporan pemuda bidang pertanian organik dengan tema Pertanian Berbasis Kearifan Lokal bekerja sama dengan Kementerian pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Selain untuk menyediakan SDM yang unggul di bidang pertanian, kegiatan itu juga untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pupuk kimia.
BACA JUGA: Menpora Siapkan Pemuda Dalam menghadapi Bonus Demografi
Ketua Umum DKN Gema Desantara Jaelani mengatakan, dalam kegiatan yang berbarengan dnegan perayaan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ini, pemuda dilatih untuk dapat membuat pupuk sendiri berdasarkan potensi lokal yang dimiliki. Selain itu, mereka juga disiapkan untuk menjadi generasi petani Indonesia ke depan.
"Pentingnya pemuda dilatih untuk bertani agar tercipta revitalisasi SDM pertanian yang sampai saat ini masih didominasi oleh kaum tua, sehingga keberadaan pemuda ini merupakan penyegaran SDM pertanian. Terlebih lagi, Indonesia akan menghadapi bonus demografi, potensi pemuda harus dikelola dengan baik, jika tidak, bonus demografi akan menjadi petaka bagi Indonesia," katanya, Minggu (29/10)
BACA JUGA: Inilah 10 Kota Layak Pemuda versi Kemenpora
Kegiatan ini akan dilakukan di 20 kabupaten yang tersebar di tujuh provinsi. Pihaknya menargetkan melahirkan 1000 pemuda kader pelopor pertanian organik. Dalam kegiatan ini, selain materi pelatihan di dalam kelas, juga dilakukan praktik membuat pupuk organik dan cara penggunaannya.
Selain itu, untuk menjaga kesinambungan program, Gema Desantara juga akan melakukan pendampingan peserta setelah pelatihan.
BACA JUGA: Gala Desa di Kulonprogro Diakhiri Penampilan Wayang Kulit
Pendampingan tersebut sangat penting untuk memastikan setelah mengikuti pelatihan, mereka betul-betul menerapkannya sehari-hari.
“Tidak hanya berhenti sampai pelatihan, kami akan terus mengawal dan mendampingi mereka hingga betul-betul menjadi pemuda pelopor di bidang pertanian organik”, imbuh Sekjen Gema Desantara Asep SB.
Melihat kerja dari Gema Desantara, Menpora Imam Nahrawi menyampaikan apresiasinya.
Dia juga memberikan berterima kasih kepada kepada bupati Bulukumba karena tidak henti-hentinya memberikan dukungan dan semangat kepada generasi muda guna peningkatan hasil pertanian.
"Jangan pernah lelah pak membantu pemuda-pemuda tani Indonesia ini. Mereka ke depan akan menjadi generasi penerus petani Indonesia. Terima kasih, Pak Bupati AM Sukri," ungkap Imam.
Pelatihan sendiri saat ini sedang digelar di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Kepala Bagian Pengembangan Desa dan Daerah Tertentu Kemenpora RI Soffi Poppiati berharap kegiatan ini mampu menciptakan pemuda yang aktif, kreatif, dan inovatif guna meningkatkan hasil produksi pertanian.
"Gula dan bawang bisa jadi pupuk, nasi basi bisa jadi pupuk, bahkan sisa tulang ikan pun bisa dijadikan pupuk. Ini betul-betul sesuai tema kegiatan, yaitu pertanian berbasis kearifan lokal," ujarnya. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Drama Seru Terjadi di Gala Desa Bantul
Redaktur : Tim Redaksi