Gempa 4 Kali, Warga Yapen dan Serui Mengungsi

2 Tewas, Warga Trauma Bakal Disusul Gelombang Tsunami

Kamis, 17 Juni 2010 – 00:29 WIB

BIAK - Warga Biak, Yapen dan sekitarnya di wilayah Papua, Rabu (16/6) kemarin diguncang gempa sebanyak empat kaliPusat gempa terletak di bagian Tenggara Biak, persisnya di bagian Tenggara Kepulauan Padaido

BACA JUGA: DPD Diminta Dukung Rokan Darussalam



Gempa pertama berkekuatan  6,2 skala Richter terjadi pukul 12.06 WIT di lokasi 2.03 LS, 136.67 BT atau sekitar 114 kilometer bagian Tenggara Biak dengan kedalaman 10 km
Sementara  gempa kedua berkuatan  7,1 SR terjadi pada pukul 12.16 WIT di lokasi 2.17 LS, 136.59 bujur timur atau 123 kilometer bagian Tenggaraa Biak dengan kedalaman 10 Km.
        
Gempa ketiga berkekuatan 5,3 SR, terjadi pada pukul 12.38 WIT di 2.37 LS, 136.66 BT atau 147 kilometer bagian Tenggara Biak dengan kedalaman 10 Km, dan gempa keempat berkekuatan 6.6 SR terjadi pukul 12.58 WIT di lokasi 2.18 LS, 136.63 BT atau 126 Km bagian Tenggara Biak dengan kedalaman 10 Km.

Dari empat kali gempa, yang dirasakan warga paling kuat getarannya adalah gempa kedua yang berkekuatan 7,1 SR

BACA JUGA: 7 Napi di Lapas Pontianak Idap HIV/Aids

Gempa yang terjadi sekitar 10 detik itu membuat warga di Biak berhamburan keluar dari dalam rumah, gedung perkantoran maupun pertokoan
Warga lebih memilih keluar untuk menghindari terjadinya reruntuhan

BACA JUGA: Gawat, 45 Balita Gizi Buruk Meninggal



Akibat gempa kedua itu pula, sejumlah warga menangis histerisAda juga yang berpelukan dengan teman-teman dan keluarganyaBahkan ada yang langsung berlarian mencari anggota keluarganya lalu berlari menuju tempat yang lebih tinggi karena khawatir akan terjadi gelombang tsunami.

"Memang pada saat kejadian gempa pertama, kami langsung mengingatkan semua masyarakat yang bermukim di sepanjang bibir pantai dan nelayan untuk bergeser agak jauh dari pantaiAwalnya memang ada warning supaya waspada tsunamiDan setelah ada informasi dari BMG pusat dan Jayapura kami kemudian cabut warning itu," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMG Biak, Ibnu Sudyantono kepada Cenderawasih Pos (grup JPNN).

Ternyata, warga trauma dengan kejadian gempa tahun 1996 yang menelan korban cukup banyak dan menghancurkan sejumlah bangunan"Kalau soal gempa di Biak masyarakat sudah trauma dengan kejadian tahun 1996, makanya banyak menangis histeris dan panic sana sini," tandas Jack Mambio, salah satu warga kota Biak.

Akibat gempa itu, sejumlah masyarakat sempat menggungsi ke tempat yang lebih amanDi Biak misalnya, masyarakat dari kawasan kota khususnya di seputar kompleks Fandoy, Pasar Inpres dan sejumlah wilayah yang berada di tempat terendah, memilih mengungsi ke Kampung Baru, Yafdas dan Ridge yang berlokasi lebih tinggi.

Tak hanya itu, di Yapen juga dilaporkan masyarakat lebih banyak mengungsi ke wilayah lereng gunung.  Hal itu disebabkan karena ada rumah yang terbakar akibat hubungan arus pendek membuat warga kota Serui (Yapen) panik

Di Yapen, juga dilaporkan adanya dua korban tewasMeskipun masih simpang siur, namun disebut warga yang tewas itu adalah satu anak kecil dan satu orang tua.

Kapolres Biak Numfor AKBP Ricko Taruna Mauruh saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos tentang kejadian gempa tersebut menyatakan bahwa hingga tadi malam pihaknya belum menerima laporan resmi dari anggotanya yang ada di Polsek Kepulauan PadaedoPasalnya, di Biak wilayah Kepulauan Padaedo merupakan lokasi terdekat dengan pusat gempa.

"Akses informasi ke wilayah Padaedo sangat sulit, kami sudah berupaya menghubungi dan telah meminta anggota kami untuk melakukan pengecekan secepatnyaSampai saat ini belum ada informasi kerusakan bangunan dan korban kami terima," ujar Kapolres saat dikonfirmasi tadi malam.(ito/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MANOKWARI: UPL Tak Cair, PNS Ancam Mogok Massal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler