jpnn.com - GEMPA berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) menggetarkan Halmahera Barat, Maluku Utara, padi tadi, Rabu (18/3) pukul 05.12 WIB. Pusat gempa berada 115 km Barat Laut Halmahera Barat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, gempa yang dirasakan kuat di Halmahera Barat selama lima detik ini tidak memicu potensi tsunami.
BACA JUGA: Ini Agenda Jokowi Selama di Indramayu Hari Ini
"Masyarakat di Kota Ternate juga merasakan guncangan cukup kuat selama 3-5 detik. Bahkan di Kota Manado, masyarakat juga merasakan gempa. Tidak ada kepanikan karena masyarakat sudah sering mengalami gempa. Sebagian masyarakat merespon dengan keluar dari rumah," kata Sutopo.
Hingga saat ini, lanjut Sutopo, belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. Aktivitas masyarakat berjalan dengan normal. Di wilayah ini adalah zona rawan tinggi gempa.
BACA JUGA: Kasus Cabul, David Dihukum 12 Tahun Bui
Gempa yang terjadi akibat subduksi ganda dari lempeng laut Filipina di timur dan Erusasia di barat pada lempeng Laut Maluku. Adanya subduksi ganda tersebut melahirkan kompresi barat timur dengan laju 4 cm per tahun. Gempa 7,3 SR pernah terjadi di wilayah ini pada 15 November 2014 yang memicu dikeluarkannya peringatan dini tsunami.
"Gempa memang bersifat mendadak. Tak dapat diprediksikan, bisa kapan saja terjadi. Yang penting masyarakat selalu waspada. Saat terjadi gempa segera keluar dari bangunan. Segera cari tempat yang aman. Jika kita berada di dalam bangunan tinggi segera berlindung pada konstruksi yang kuat. Hindari kaca-kaca dan benda lain yang mudah roboh. Korban terjadi bukan disebabkan oleh gempanya tapi oleh bangunan yang roboh. Latihan harus rutin dilakukan agar kita terbiasa merespon dengan benar saat terkena gempa," tandas Sutopo.(rus/rmol/jpnn)
BACA JUGA: Ngeri! Usai Banjir Ditemukan Buaya dan Ular Pyton
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rupiah Lemah, Seperti Ini Keluhan Perajin Tempe
Redaktur : Tim Redaksi