BACA JUGA: KUPANG: 3 Tahun Nol Persen, Sekolah Ditutup
Gempa ini berkekuatan 5,9 skala Richter (SR) terjadi sekitar pukul 11.22 WitaBACA JUGA: LOMBOK: 48 Siswa Dapat Nilai 10
Gempa susulan ini lebih kecil yakni 5,1 SR dengan kedalaman yang sama di 72 kilometer arah barat laut Kecamatan Raba, Bima.Belum diketahui secara pasti jumlah korban fenomena alam ini
Meskipun potensi gempa susulan masih mungkin terjadi tapi diperkirakan dengan kekuatan yang terus menurun
BACA JUGA: MIMIKA: Satu Sekolah Tak Lulus 100 Persen
"Informasi yang kami peroleh dari pusat gempa regional III Denpasar, gempa susulan sampai jam 15.45 Wita terjadi sekitar tujuh kali dengan kekuatan 5,1 SR satu kali, antara 4-5 SR tiga kali dan di bawah 4 SR tiga kali," ujar Kepala Stasiun BMG Selaparang, Mataram NTB, Trikumara, kepada JPNN melalui pesan singkat selulernya, Sabtu (8/5) siang.Dikatakan ini merupakan pergerakan lempeng, utara yang melintang dari Bali kearah timur hingga Flores, NTT.
Sementara itu sekitar pukul 13.39 Wita, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika pusat melaporkan gempa serupa terjadi 165 kilometer arah barat daya Gorontalo, Sulawesi UtaraPergeseran kerak bumi ini berkekuatan sekitar 5,8 SR dengan kedalaman 10 km di bawah permukaan laut. Sama halnya dengan yang terjadi di NTB gempa ini tidak berpotensi Tsunami.
Sejak awal Mei ini, frekwensi terjadinya gempa di Indonesia cukup meningkat terutama di kawasan timur1 Mei lalu tercatat gempa berkekuatan 5, 1 dan 5,3 SR, terjadi di Gorontalo dan Sumbawa NTB4 Mei, gempa 5,2 kembali terjadi di Gorontalo, ini disusul gempa 6,3 dan 5,0 SR yang melanda barat daya Lais, Bengkulu pada tanggal yang sama.
Tanggal 6 dan 7 Mei gempa serupa terjadi di di Selat Mentawai, Sumatera Barat, Molonguane, Sulawesi Utara dan arah barat Daya Kupang, NTT.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemungkinan Gubernur Kepri Dicopot Pekan Depan
Redaktur : Tim Redaksi