Gempa Bumi Lagi, Terbaru di Bengkulu, Sebelumnya Sejumlah Wilayah di Jateng

Minggu, 24 Oktober 2021 – 12:15 WIB
Ilustrasi gempa bumi. Ilustrasi Foto: Sultan Amanda Syahidatullah/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Dua hari terakhir Pulau Sumatra dan Jawa mengalami rentetan gempa bumi.

Gempa dengan Magnitudo 5.4 terjadi di barat laut Pulau Enggano, Provinsi Bengkulu, Minggu (24/10), Pukul 06.34 WIB.

BACA JUGA: Terjadi Rentetan Gempa 4 Daerah di Jateng, BMKG Menduga ini Penyebabnya

Menurut informasi yang disiarkan di laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa berada di 4,91 lintang selatan dan 101,80 bujur timur sejauh 71 kilometer barat laut Enggano, pada kedalaman 11 kilometer.

BMKG menyatakan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

BACA JUGA: 5 Langkah Agar Tak Tertipu Pinjol Ilegal, Poin 2 Sangat Penting

Namun, BMKG meminta kepada masyarakat untuk tetap hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi.

Sebelumnya, rentetan gempa terjadi di Salatiga, Banyubiru, Bawen dan Ambarawa, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (23/10) dinihari, sejak Pukul 00.32 WIB hingga 06.44 WIB.

BACA JUGA: Kopi Dari 3 Daerah ini Paling Top, Juara di Ajang KKSI 2021

"Diduga kuat sumber gempa sesar aktif yang menjadi pemicu gempa ini adalah Sesar Merbabu Merapi Telomoyo," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta.

Episenter gempa terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT, tepatnya di darat pada jarak 13 kilometer arah Barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 kilometer.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa memiliki magnitude 3,0 diikuti tujuh kali rentetan gempa susulan (aftershocks), dengan magnitudo 2,9 kemudian 2,5 selanjutnya 2,5 lalu 2,6 dan 2,1 serta 3,0 dan 2,7 yang terjadi pukul 6.44.56 WIB.

Daryono mengatakan seluruh rangkaian rentetan gempa baik gempa utama (mainshock) dan tujuh gempa susulannya (aftershocks) berpusat di komplek Gunung Telomoyo.

Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang.

Gunung dengan ketinggian 1.894 mdpl merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus.

Dalam catatan sejarah gempa kuat dan merusak, wilayah Salatiga, Banyubiru dan Ambarawa pernah mengalami beberapa kali gempa signifikan, yaitu Gempa Semarang, Salatiga dan Ambarawa pada 24 September 1849.

Kemudian, Gempa Banyubiru, Ambarawa, dan Ungaran pada 17 Juli 1865.

Gempa Semarang, Ungaran, dan Ambarawa terjadi pada 22 Oktober 1865.

Pada keesokan harinya pada 23 Oktober 1865 guncangan gempa kembali terjadi diikuti gemuruh.

Tercatat juga Gempa Ungaran dan Ambarawa pada 22 April 1866.

Selanjutnya, Gempa Salatiga, Ambarawa dan Ungaran terjadi pada 10 Oktober 1872.

Terakhir adalah peristiwa Gempa Sumogawe, M 2,7 pada 17 Februari 2014.

Gempa merusak beberapa rumah diikuti suara dentuman keras.(Antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler