Gempa Bumi M 6,3 di Kupang, BMKG: Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

Kamis, 02 November 2023 – 08:26 WIB
Arsip Foto - Petugas mengecek getaran gempa bumi yang terekam seismograf.(ANTARA)

jpnn.com - JAKARTA - Gempa bumi bermagnitudo 6,3 terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/11) sekitar pukul 04.04 WIB.

Berdasarkan hasil pemodelan, gempa bumi yang terjadi di Kupang tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

BACA JUGA: Gempa Dahsyat Guncang Kupang, Kantor Gubernur NTT dan Sejumlah Bangunan Rusak

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan gempa bumi itu menimbulkan kerusakan ringan.

Menurutnya, beberapa bangunan dan rumah di Kupang dilaporkan rusak akibat gempa bumi yang pusatnya berada di darat pada kedalaman 25 km di koordinat 10,26° LS dan 123,72° BT, sekitar 15 km arah tenggara Kupang.

BACA JUGA: Pertama Kali Tampil di Shoppee Live, JKT48 Zee dan Freya Sukses Bikin Gempar se-Indonesia

Daryono menjelaskan bahwa berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa itu merupakan gempa bumi kerak dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif.

"Sebenarnya penyebab ini berkaitan dengan bending slab Australia purba di bawah Kupang. Boleh bayangkan semacam outerrise di situ," kata Daryono dalam keterangan persnya.

BACA JUGA: BMKG: Gempa di Sampit Kotim tidak Berpotensi Tsunami

"Gempa M 6,3 dengan kerusakan ringan bukti terjadi deamplifikasi site (peredaman) di Kupang, karena dominasi hard-rock (batu keras) di wilayah tersebut," tambahnya.

Daryono mengatakan gempa bumi dirasakan di Kupang pada skala VI MMI, Kabupaten Timor Tengah Selatan pada skala IV-V MMI, Rote dan Waingapu pada skala III MMI, dan Alor pada skala II MMI.

Pada skala II MMI getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan pada skala III MMI getaran dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu.

Getaran pada skala IV MMI pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta dapat menyebabkan gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi.

Pada skala V MMI, getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, membuat banyak banyak terbangun, serta menyebabkan gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar bergoyang.

Guncangan pada skala VI MMI dapat dirasakan oleh semua penduduk, membuat kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, dan menyebabkan ringan pada bangunan.

BMKG mengimbau warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa, serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang bisa membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler