jpnn.com, JAKARTA - BNPB mencatat Kabupaten Kepulauan Selayar di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), masih menjadi wilayah paling terdampak akibat gempa bumi magnitudo 7,4 yang terjadi di Flores Timur, NTT pada Selasa (14/12).
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan dampak gempa Flores Timur di Selayar berupa kerusakan bangunan rumah dan fasilitas umum.
BACA JUGA: Laporan Terkini Akibat Gempa di Flores Timur
Data yang dihimpun Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB hingga pukul 22.15 WIB, kerusakan rumah yang sudah terdata sebanyak 346.
Perinciannya, sebanyak 134 rumah mengalami rusak berat dan 212 lainnya rusak ringan.
BACA JUGA: Joseph Suryadi Diduga Menghina Nabi Muhammad, Chandra: Mendidih Darah Ini
Selain itu, ada 3 unit gedung sekolah, 2 tempat ibadah, 1 rumah jabatan kepala desa dan 1 pelabuhan rakyat juga terdampak gempa bumi yang berpusat di 7.59 LS dan 122.24 BT itu.
Hingga laporan ini dirilis, BNPB belum menerima laporan mengenai korban jiwa.
BACA JUGA: Gusti Ayu Suratni Tersangka Penggelapan Uang Miliaran, Lihat Penampilannya di Kantor Polisi
"Akan tetapi, data korban luka yang dilaporkan sebanyak tujuh orang. Enam orang adalah warga Kabupaten Kepulauan Selayar dan satu orang warga Kabupaten Manggarai di NTT," ucap Muhari, Selasa malam.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Sikka, melaporkan sebanyak 770 orang di daerah itu mengungsi. Mereka tersebar di Kantor DPRD, Gedung SIC, dan Aula rumah jabatan bupati.
Data akumulasi sementara mencatat gempa bumi M 7.4 itu dirasakan dan berdampak pada sembilan kabupaten di NTT, tiga kabupaten/kota di Sulsel, dan enam kabupaten di Sultra.
Muhari juga melaporkan bahwa BMKG sejauh ini telah mencatat adanya gempa susulan (aftershock) hingga 120 kali.
Dari keseluruhan gempa bumi susulan itu, BMKG mencatat sedikitnya ada 5 gempa yang memiliki magnitudo di atas 5, yakni M 5.6 pada pukul 10.41 WIB, M 5.5 pada pukul 10.47 WIB, M 5.0 pada pukul 12.46, M 5.4 pada pukul 15.31 WIB dan M 5.2 pada pukul 15.57 WIB.
"BNPB menghimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah terdampak agar tidak panik, tetapi tetap waspada," ucap Muhari. (fat/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam