PADANG -- Gempa yang terjadi di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) juga mengubur lukisan asli karya Bung Karno yang tersimpan di gedung Pustaka Daerah Sumbar, di Jalan Diponegoro, PadangJika lukisan asli karya Presiden RI pertama ini tidak ditemukan, berarti saat ini lukisan asli Bung Karno hanya tersisa yang ada di Blitar
BACA JUGA: Galang Dana Gempa Lewat Turnamen Golf
Pasalnya, menurut informasi, lukisan karya Bung Karno hanya ada di dua lokasi yakni di Pustaka Sumbar dan di BlitarHingga saat ini, upaya evakuasi terhadap lukisan yang punya nilai sejarah cukup tinggi itu terus dilakukan." Soalnya, sejak beberapa tahun lalu, pemerintah melarang memperbanyak dan memperjual belikan lukisan asli Bung Karno dimaksud," terang beberapa staf Pustaka Daerah yang ikut membantu proses evakuasi
BACA JUGA: Sonny Dirayu Jadi Pengantin
Barang-barang berharga lainnya yang disimpan di gedung yang ikut roboh itu diupayakan untuk ditemukanDi gedung Pustaka Daerah Sumbar tidak hanya berisi buku-buku ilmu pengetahuan kekinian, tapi juga dipajang sejumlah buku bersejarah bangsa
BACA JUGA: Susno Lolos Gelombang Mutasi
Mulai dari buku sejarah Minang Kabau tempo doloe, sampai buku perjalanan sejarah bangsa IndonesiaBuku Sejarah Minang Kabau itu antara lain buku sejarah perjalanan suku Minang Kabau, ranji dan soal adat Minang KabauDi gedung pustaka terbesar di Sumbar itu, juga tersimpan Al Quran kuno yang ditulis tangan dengan menggunakan tinta emasKonon, Al Quran gundul (tanpa baris, red) itu, tidak semua orang yang bisa mengangkatnyaHingga pencarian hari ketiga itu, belum bisa dideteksi apakah sejumlah buku dan karya seni memiliki nilai sejarah itu sudah terevakuasiSoalnya, sudah ada muatan 14 truk yang mampu diangkat dan dibawa ke tempat penampungan sementara di gedung Arsip dan Pustaka Wilayah, di Jalan Khatib SulaimanBarang-barang itu belum dirinci satu-persatuBagi para petugas di gedung Arsip dan Pustaka Wilayah, yang terpenting buku-buku itu dipindahkan dulu ke tempat yang aman"Nanti setelah ini, baru dilakukan seleksi per buku," sebut sejumlah petugas.
Pimpinan PT Tidar Kerinci Agung (TKA), Afrido Agus, mengaku khawatir jika sejumlah barang bersejarah di gedung tersebut tidak berhasil diselamatkan"Nilainya tidak bisa diukur dengan uang," ujar Afrido, saat evakuasi buku-buku dan barang berharga lainnya di gedung Pustaka DaerahDijelaskan, proses evakuasi pada hari ketiga dilakukan PT TKA yang didukung relawan Partai Gerindra dibawah komando Ketua DPD I Partai Gerindra Elvi Y Maroza, dan Sayap Partai Gerindra Tunas Indonesia Raya (Tidar), serta dibantu beberapa personel TNI
Untuk membantu evakuasi, tim menggunakan dua eskavator dan dua dum trukUpaya evakuasi akan terus dilakukan hingga semua aset bersejarah di gedung ini benar-benar terselamatkan semuaDijelaskan Afrido, proses evakuasi itu murnia inisiatif mereka, karena terpanggil menyelamat asset bersejarahKarena, Afrido dan rekan-rekannya yang lain mneyadari bahwa tim evakuasi yang lain lebih terfokus melakukan evakuasi pada sejumlah bangunan yang rubuh(jig/sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah Semestinya Mendagri dari Sipil
Redaktur : Soetomo