jpnn.com - JAKARTA - Gempa bumi bermagnitudo 5,3 terjadi di barat daya Kabupaten Keerom, Papua, Minggu (10/12). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa gempa menengah M 5,3 pada kedalaman 54 km, itu tidak berpotensi tsunami.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas sesar aktif," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Minggu (12/10).
BACA JUGA: Prakiraan Cuaca di Jakarta, BMKG Imbau Warga Jaktim & Jaksel Siapkan Payung
Dia menjelaskan gempa yang terjadi pada pukul 11.49.46 WIB itu memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip). Menurutnya, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,69 lintang selatan dan 140,73 bujur timur pada jarak 38 km arah barat daya Keerom, Papua.
Daryono menjelaskan bahwa gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Jayapura dengan skala intensitas III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
BACA JUGA: Gempa Bumi M4.0, Begini Dampak Kerusakan di Kabupaten Bogor
Gempa juga terasa di daerah Kabupaten Jayapura dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono.
Dia menyampaikan hingga pukul 12.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
BACA JUGA: M Bikin Berita Gempar Setelah Habiskan Duit Orang Tua Rp 10 Juta untuk Judi Slot
Daryono mengimbau masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya. Selain itu, Daryono juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi