Gempa Sulbar Dahsyat, Kantor Gubernur Runtuh, Isra dan Rahman Terjebak di Dalamnya

Jumat, 15 Januari 2021 – 14:44 WIB
Dua korban masih terjebak di dalam reruntuhan Gedung Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang ambruk akibat gempa bermagnitudo 6,2 pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 Wita. Foto: ANTARA Foto/M Faisal Hanapi

jpnn.com, MAMUJU - Guncangan gempa bermagnitudo 6,2 di Sulawesi Barat pada Jumat pukul 02.28 Wita telah meruntuhkan sejumlah bangunan, termasuk gedung kantor gubernur Sulbar.

Bahkan, ada dua korban masih terjebak dalam reruntuhan gedung kantor gubernur.

BACA JUGA: Korban Gempa Majene Bertambah, 8 Warga Meninggal Dunia dan 15.000 Orang Mengungsi

"Dua orang terjebak dalam bangunan Kantor Gubernur Sulbar yang terletak di Kelurahan Rangas Kota Mamuju, bernama Muh Isra dan Abdul Rahman," kata kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulbar, Muh Hamzih di Mamuju, Jumat (15/1).

Hamzih mengatakan dua orang yang terjebak masih terdengar suaranya saat dipanggil, dan mereka mengatakan masih dalam kondisi sehat, sehingga harus dilakukan evakuasi secepatnya.

BACA JUGA: Ustaz Dasad Latief Terhindar dari Gempa Majene Lantaran Tiba-Tiba Kangen Sama Orang Tua

Ia berharap seluruh pihak dapat bersama melakukan evakuasi agar kedua korban dapat diselamatkan.

Dikatakan, guncangan gempa yang begitu keras menyebabkan bangunan Kantor Gubernur Sulbar yang berlantai empat itu ambruk.

BACA JUGA: Munarman Menganalis Dampak PPATK Memblokir Rekeningnya, Waduh, Ngeri!

"Mari hadapi cobaan ini dengan tabah dan sabar, mari berdoa, semoga bencana ini cepat berlalu," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Polman dan Kabupaten Majene telah menyatakan korban meninggal sementara ini ada tiga orang dan korban luka 200 orang selain itu ribuan warga mengungsi.

Gempa di Mamuju selain merobohkan Kantor Gubernur Sulbar, juga merobohkan gedung fasilitas pemerintah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, hotel dan rumah penduduk.

Selain itu membuat jalur trans Sulawesi dari Majene menuju Kota Mamuju putus akibat jembatan dan jalan rusak.

Akibat gempa, jaringan listrik padam, sehingga masyarakat sulit berkomunikasi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler