jpnn.com, JAKARTA - Wilayah Samudera Hindia selatan Jawa Timur diguncang gempabumi tektonik pada Rabu (8/8) Pukul 13.09.25 WIB.
Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa bumi ini berkekuatan 5,2 SR yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M (magnitudo) 5,1.
BACA JUGA: Beredar Rekaman, Minta Tolong Banyak Korban Gempa Lombok
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,92 LS dan 112,41 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur pada kedalaman 42 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia," ucap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, dikutip dari laman bmkg.go.id beberapa saat lalu.
BACA JUGA: Status Waspada Setelah Sempat Peringatan Dini Gempa Lombok
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault).
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah dirasakan oleh masyarakat di daerah Malang, Karangkates dan Blitar pada skala II SIG-BMKG (III MMI), Tretes, Tulungagung, Lumajang, Yogyakarta, Kuta pada skala I SIG-BMKG (II MMI).
BACA JUGA: BMKG Mataram Imbau Warga Jangan Panik, Hindari Pantai
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Hingga pukul 13.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Untuk itu masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gempa 7 SR Lombok Utara Berpotensi Tsunami
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam