Gempa Turki Tewaskan 1.000 Orang

Senin, 24 Oktober 2011 – 09:14 WIB
ISTAMBUL - Sedikitnya 1.000 orang diperkirakan tewas setelah gempa 7,2 skala Richter (SR) mengguncang dan meruntuhkan puluhan bangunan di Kota Van dan Ercis, Turki, Minggu (23/10)

Tim SAR terus berjuang menyelamatkan orang-orang yang terjebak di bawah bangunan di kota Van dan daerah sekitar tepi Danau Van, dekat perbatasan Turki dengan Iran.

“Kami mendengar tangisan dan rintihan dari bawah puing-puing saat sedang menunggu tim penyelamat tiba,” kata Halil Celik, seorang pemuda yang tinggal di pusat kota Van kepada Reuters, Minggu (23/10)

BACA JUGA: Banjir Landa Myanmar, 100 Orang Tewas



Kandilli Observatory and Earthquake Research Institute di Istanbul menyebutkan, gempa berkekuatan 7,2 SR
Sedangkan Survei Geologi Amerika Serikat sebelumnya melaporkan besarnya 7,6 SR kemudian dikoreksi 7,2 SR

BACA JUGA: Obama Tarik Semua Tentara AS dari Iraq Akhir Tahun Ini



Gempa terjadi pukul 10:41 GMT (13:41 waktu setempat) berpusat 16km (10 mil) sebelah tenggara Kota Van, Turki
Gempa terjadi pada kedalaman 5 kilometer

BACA JUGA: Ramal Umur Chavez, Dokter Menghilang



Selain meruntuhkan bangunan, gempa juga memutuskan saluran telepon dan listrik di kota Van dan ErcisGempa pun dirasakan warga di pusat kota dan provinsi tetangga, seperti Bitlis, Mus, Batman, Diyarbakır dan Hakkari

Wakil Perdana Menteri Turki Besir Atalay menyebutkan, sekitar 10 bangunan runtuh di Kota Van dan sekitar 25 sampai 30 bangunan amblas di Kota Ercis.

“Kami memperkirakan sekitar 1.000 bangunan rusak dan ratusan nyawa hilangKorban jiwa bisa bertambah hingga mencapai 500 atau 1.000 nyawa,” kata Manajer Umum Observatorium Kandilli Mustafa Erdik dalam konferensi pers, kemarin.

Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan turun ke Kota Van untuk melihat langsung kondisi korban“Banyak bangunan runtuh, banyak orang terbunuhKami menunggu bantuan darurat, itu sangat mendesak,” kata Zulfikar Arapoglu, Wali Kota Ercis seperti dilaporkan televisi NTV.

Setelah gempa utama, Turki masih terus diguncang gempa susulan hingga lebih 20 kaliWarga yang resah berlari ke luar rumah dan siaga di jalan-jalanGambar televise NTV menunjukkan kamar gemetar dan furnitur jatuh ke tanah dan orang-orang berlarian ke luar dari bangunan.

Puluhan pekerja darurat dan penduduk merangkak di atas gedung bertingkat di Van untuk mencari orang yang terjebak di bawah bangunanDi lokasi lain, kendaraan tampak hancur di jalan oleh reruntuhan bangunan.
 
Kantor berita Xinhua melaporkan, 30 orang tewas di Ercis, dan sekitar 80 bangunan telah runtuh di kota ituDi Kota Van, sekitar 50 orang luka-luka dibawa ke rumah sakit.

“Kami membutuhkan tenda mendesak dan tim penyelamatKami tidak memiliki ambulans,Dan kami hanya memiliki satu rumah sakitKami memiliki banyak tewas dan terluka,” kata Arapoglu.

Menurut Bulan Sabit Merah Turki, 25 bangunan yang terdiri dari gedung apartemen dan satu asrama mahasiswa ambruk di ErcisBulan Sabit Turki telah mengirim tenda, selimut dan makanan ke wilayah tersebut.

Di Hakkari, sekitar 100 km (60 mil) selatan dari Kota Van, seorang koresponden Reuters mengatakan gedung tempat dia berada bergoyang sekitar 10 detik saat gempa terjadi

Berbagai Negara di dunia telah menawarkan bantuannya seperti Cina, Jepang, Amerika Serikat, Azerbaijan, serta negara-negara Eropa dan Israel yang hubungannya memburuk sejak pasukan komando Israel menewaskan sembilan orang Turki dalam serangan terhadap armada bantuan pada 2010.

Untuk diketahui, Turki dilintasi beberapa jalur patahan aktif dan sehari-hari gempa kecil sering terjadiDua gempa besar di atas 7 SR pernah terjadi di barat laut Turki pada 1999 dan menewaskan lebih dari 20.000 orang

Sedangkan di Kota Van, gempa pernah melanda pada November 1976 dan 5.291 orang dinyatakan tewas serta sekitar 50 ribu orang kehilangan tempat tinggalPada Mei lalu, dua orang tewas dan 79 terluka ketika gempa mengguncang di barat laut Turki(RTR/AFP/esg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Perangi Rezim Kadhafi, Habis Miliaran Dolar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler