jpnn.com, JAKARTA - Peredaran narkoba merupakan salah ancaman besar yang dihadapi bangsa Indonesia. Kasus penyalahgunaan narkoba belum ada tanda-tanda mengalami penurunan.
Data Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Ditjenpas Kemenkumham) menunjukkan, per Agustus 2021 jumlah penghuni lapas dalam kasus tindak pidana khusus sebanyak 151.303 orang.
BACA JUGA: Aksi Nyata Mahasiswa UNDIP KKN di Desa Cingkrong dalam Mencegah Stunting, Keren!
Yang mengejutkan, dari jumlah tersebut sebanyak 145.413 orang atau 96 persen di antaranya merupakan narapidana kasus narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional Petrus Reinhard Golose juga pernah mengatakan peredaran narkoba meningkat meski di masa pandemi Covid-19.
BACA JUGA: 25 Orang Ditangkap Terkait Peredaran Narkoba di Tempat Hiburan, 1 Berprofesi Polisi
Peredaran barang haram itu juga tidak lagi sebatas menyasar kalangan berkantong tebal di kawasan perkotaan.
“Data menunjukkan terdapat kenaikan serius tentang peredaran dan penggunaan narkoba sendiri termasuk kepada kalangan remaja dan penyebarannya telah menyebar hingga ke wilayah daerah sekali pun,” ujar Mutiara Cinta, salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
BACA JUGA: Sang Manajer Ditangkap Karena Narkoba, BCL Bakal Diperiksa Polisi?
Selain Mutiara, mahasiswa Undip yang KKN di Desa Cingkrong, yakni Kulli Fahmun Fatimah, Renta Nirmala Hastutik, Intan Wulandari, Hefrida Sari Buwana, Dese Adelia Meisya Dinni, dan Whena Tsani Tandhu Irman.
Mereka melakukan KKN sejak 5 Juli dan berakhir 18 Agustus 2022, dengan Dosen Pembimbing Lapangan, yakni Dra. Dewi Rostyaningsih, M.Si.
“Pada masa pandemi Covid-19 sendiri prevalensi pengguna narkoba justru meningkat 1,95 persen dari tahun sebelumnya. Mirisnya pengguna narkoba didominasi oleh pengguna dengan usia produktif yaitu pada usia 15-58 tahun,” kata Mutiara mengutip data resmi.
Mutiara dan rekan-rekannya yang sedang KKN itu, merasa miris lantaran belakangan ini banyak remaja yang mengonsumsi dan ada yang menjadi pengedar narkoba.
“Alasannya brmacam-macam, mulai dari kebutuhan ekonomi atau mereka sendiri pengguna sekaligus pengedarnya.”
Karena itu, mahasiswa yang sedang KKN di Desa Cingkrong tersebut merasa terpanggil untuk mengambil peran dalam upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba. Mereka menggelorakan gerakan “Hidup Sehat Tanpa Narkoba”.
Mereka menilai, penyuluhan dan pengetahuan tentang bahaya narkoba harus dimulai dari anak-anak.
“Karena anak-anak sangat mudah dipengaruhi dunia luar dan mereka masih belum mengetahui tentang mana yang berbahaya dan mana yang tidak,” kata Aya, panggilan akrab Mutiara Cinta.
Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Desa Cingkrong melakukan sosialisasi dan penyuluhan narkoba kepada para siswa/siswi kelas 6 di SD_SD yang ada di desa tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Cingkrong, SD Negeri 02 Cingkrong, SD Negeri 04 Cingkrong dan MI Tarbiyatul Athfal.
Tim II membagi dua kelompok untuk melakukan sosialisasi guna alokasi waktu dan mempersingkat durasi kegiatan yang dilakukan.
Sebelum melakukan kegiatan sosialisasi mahasiswa menentukan materi, membuat poster, menyiapkan jingle dan rundown agar kegiatan berjalan dengan lancar dan para siswa merasa tertarik dan paham dengan materi yang disampaikan.
Kegiatan sosialisasi dan penyuluhan dilakukan secara interaktif dengan membuat dan memaparkan materi dengan video animasi menarik, membuat games untuk mengetahui seberapa paham siswa terhadap materi yang telah disampaikan.
“Kami juga memberikan hadiah kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan,” ujar Aya. Mahasiswa KKN juga memberikan stiker anti-narkoba kepada siswa.
Aya mengatakan, para siswa SD di Cingkrong merasa antusias dan tertarik dengan kehadiran mahasiswa KKN sehingga kegiatan dapat berjalan dengan lancar hingga akhir.
“Kegiatan sosialisasi ditutup dengan pemberian dan penempelan poster kepada pihak sekolah dasar,” pungkas Aya. (rls/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu