Gencar Promosi Pariwisata, Grobogan Pakai Trik Pentahelix

Minggu, 10 September 2017 – 01:41 WIB
Ilustrasi tamu hotel. Foto: JPNN

jpnn.com, GROBOGAN - Berbagai jurus sakti yang dipopulerkan Menteri Pariwisata Arief Yahya makin digandrungi pemerintah daerah (pemda).

Selain formula atraksi, akses, dan amenitas (3A), strategi pentahelix ABCGM yang digaungkan Arief juga diterapkan banyak pemda di Indonesia.

BACA JUGA: Bangun Industri Pariwisata, Kulon Progo Pakai Jurus Menpar

Salah satu yang menerapkan formula jitu menteri asal Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) itu adalah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan, Jawa Tengah (Jateng).

Saat ini, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Grobogan tengah menggencarkan promosi dengan menggandeng Inbound Tourism Community (IBTC).

BACA JUGA: Kemenpar Gelar FGD Diklat Online untuk Genjot Kepariwisataan

Berdasarkan rumus ABCGM yang dipopulerkan Arief, IBTC masuk dalam unsur C alias community.

Empat elemen lainnya adalah academician, business, government, dan media.

BACA JUGA: APTFF 2017 Berpotensi Datangkan Investor Pariwisata

Dalam waktu dekat, IBTC akan membawa belasan perwakilan agen travel se-Jateng untuk berkunjung ke Grobogan.

IBTC akan memperkenalkan beberapa objek wisata alam dan religi di Grobogan.

Misalnya, Bledug Kuwu, Api Abadi Mrapen, Makam Ki Ageng Selo, dan Joko Tarub.

"Tanggal 15 September hingga 16 September, IBTC membawa rombongan agen travel untuk mengeksplorasi objek wisata di Grobogan. Harapannya menarik minat wisatawan baik mancanegara maupun dalam negeri. Kami juga mendorong setiap objek wisata menjajakan produk unggulan," kata Kepala Disporabudpar Kabupaten Grobogan Karsono.

Dia menambahkan, kehadiran komunitas pelaku wisata di Kabupaten Grobogan tersebut merupakan yang pertama.

"Kami menyambut positif rencana kunjungan pelaku wisata yang tergabung dalam IBTC itu," ujar Karsono.

Sementara itu, Kepala Seksi Destinasi Wisata Disporabudpar Kabupaten Grobogan Purwanti Widiyaningrum mengatakan, kunjungan wisatawan meningkat 50 persen dalam tiga tahun terakhir.

Berdasarkan data Disporabudpar, jumlah kunjungan wisatawan ke Waduk Kedungombo pada 2016 mencapai 114.467 orang.

Sementara itu, wisatawan yang mengunjungi Bledug Kuwu serta Api Abadi Mrapen masing-masing berjumlah 44.270 dan 33.440 orang.

"Setiap objek wisata jumlah pengunjung meningkat 50 persen per tahunnya. Peningkatan dari tahun ke tahun inilah yang mendorong kami gencar-gencaran promosi,” kata Purwanti.

Dia menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan hotel berbintang di Grobogan untuk mempromosikan pariwisata. Misalnya, Hotel Front One dan Grand Master.

Saat ini, Grobogan juga memiliki destinasi baru yang sedang dikembangkan, yakni Rumah Fosil Banjarejo di Kecamatan Gabus.

"Rumah Fosil Banjarejo akan digarap maksimal dan diharapkan bisa menyaingi objek wisata Sangiran. Lihat saja temuan fosil-fosilnya yang fantastis, termasuk fosil gajah stegodon yang utuh," kata Purwanti. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dongkrak Wisman Macau, Kemenpar-Air Asia Gelar Famtrip


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler