jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menggulirkan jurus go digital. Kali ini sasaran kementerian di bawah komando Arief Yahya itu ditujukan ke berbagai stakeholder pariwisata dengan melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) Diklat Online di D'Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (5/9).
Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Ahman Sya dalam FGD itu memaparkan slogan the more digital, the more personal dan the more digital, the more global serta the more digital, the more professional. Slogan itu menggambarkan spirit go digital.
BACA JUGA: 35 Negara Siap Beradu Cepat di Tour de Moluccas 2017
"Begitulah kata-kata magis yang selalu didengungkan Menteri Pariwisata DR. Ir. Arief Yahya, M.Sc mengenai digitalisasi di Kemenpar. Untuk mencapai target 20 juta wisman pada tahun 2019, tidak bisa tidak, Kemenpar harus bertransformasi ke arah digital," ujar Ahman Sya di depan peserta FGD dari berbagai stakeholder pariwisata seperti PHRI, ASITA, Pemda DKI Jakarta, serta unit pelaksana teknis (TPT dan para pejabat dari lingkungan Kemenpar.
Ahman Sya menambahkan, salah satu implementasi go digital di Kemenpar adalah digital learning atau diklat secara online. Program yang dicanangkan Asdep Pengembangan SDM Aparatur, Deputi bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan ini menyasar seluruh aparatur Kemenpar baik di pusat maupun daerah serta aparatur di dinas-dinas Pariwisata.
BACA JUGA: APTFF 2017 Berpotensi Datangkan Investor Pariwisata
Lebih lanjut Ahman Sya menjelaskan, diklat online atau e-Learning merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar, di mana peserta tidak perlu duduk di ruang kelas untuk menyimak pengajar secara langsung. E-Learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan.
"Dengan adanya platform digital ini diharapkan terjadi percepatan dan kemudahan pembelajaran mengenai kepariwisataan," ujarnya.
BACA JUGA: Wisata Banyuwangi akan Bersaing di ACTC Award 2017
Dengan kemudahan tersebut diharapkan agar seluruh jajaran aparatur kepariwisataan di seluruh Indonesia mampu menyerap semua informasi pembelajaran yang diberikan dan dapat diaplikasikan dalam pola pikir dan cara kerjanya menjadi semakin digital.
Pengembangan sistem Diklat Online itu dipercayakan kepada tim dari Telkom. Sementara untuk pembuatan materi diserahkan kepada Yuswohady dan tim Inventure.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik FGD Diklat online ini. Mantan Dirut Telkom itu mengharapkan melalui inisiatif itu maka program-program prioritas dan strategi pengembangan kepariwisataan yang dicanangkan bisa cepat tersampaikan ke daerah. Dengan begitu target dan sasaran yang diinginkan dapat segera ditindaklanjuti oleh daerah.
"Saya ingin, strategi-strategi yang saya pikirkan bisa tersampikan ke seluruh aparat di berbagai daerah dengan cepat. Ingat, yang cepat memakan yang lambat, bukan yang besar memakan yang kecil," kata Menpar Arief Yahya.(adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dongkrak Wisman Macau, Kemenpar-Air Asia Gelar Famtrip
Redaktur : Tim Redaksi