Generasi Milenial Didorong Garap Sektor Pertanian

Selasa, 15 Desember 2020 – 14:42 WIB
Lahan pertanian. Foto ilustrasi: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah optimistis generasi milenial mampu bertahan dan semakin kreatif di era digital.

Optimisme pemerintah tersebut berdasarkan penilaian terhadap aspek demografis kelompok milenial yang dianggap produktif dibandingkan kelompok usia lain.

BACA JUGA: Simak, ini Risiko dan Keuntungan Bisnis Trading Forex untuk Milenial

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyoroti peran anak muda yang minim di sektor pertanian. 

Menurutnya hampir tidak ada anak muda yang mau terjun ke pertanian.

BACA JUGA: Gegara Bertengkar Hebat, Rey Utami dan Pablo Benua Dipisahkan dari Rutan

"Kenapa tidak talenta bakat anak muda dipupuk juga ke sana. Ini tantangan untuk anak muda. Kami dengar bagaimana di Kebumen anak muda menciptakan traktor yang diinstal peralatan elektrik canggih dengan menggunakan remote control, kemudian traktor itu berjalan sendiri tanpa harus berkubang lumpur dan bisa menyelesaikan pekerjaan membajak sawah," ujarnya di Jakarta, Senin (14/12).

Sementara menurut Tenaga Ahli Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Basuki Agus Suparno, generasi milenial menjadi tumpuan untuk pengembangan industri dan ekonomi kreatif yang menjadi sektor andalan bagi pemerintah dalam mengembangkan perekonomian bangsa.

BACA JUGA: Sebanyak 440 Ribu Nakes dan 23 Ribu Vaksinator Terus Dipersiapkan

Bidang-bidang tersebut antara lain arsitektur, musik, film, animasi, desain komunikasi visual, dan sebagainya.

Potensi generasi milenial dapat dikembangkan di dalam 16 sektor ekonomi kreatif ini karena dianggap identik dan memiliki kedekatan dengan kelompok milenial.

"Kelompok milenial juga mempunyai cara pandang yang positif, memprioritaskan happiness dan kalau mengerjakan sesuatu dengan passion. Karakteristik yang lain dari generasi ini adalah open minded, terbuka dan tidak konservatif," tuturnya.

Di lain pihak Talents Mapping Practitioner Ahmad Sutrisni Ahid menilai pemerintah harus mengidentifikasi minat dan bakat generasi milenial karena dengan begitu generasi milenial akan produktif sesuai passion mereka masing-masing.

"Ada empat cara menilai bakat milenial, yaitu saat dia merasa enjoy, easy, excellent (bernilai sempurna), earn (menghasilkan sesuatu). Jadi kalau dioptimalkan mereka alan produktif dan bernilai penting untuk pembangunan bangsa," tukas Ahmad.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler