Generasi Milenial Harus Mampu Mengimplementasikan Pancasila

Minggu, 25 November 2018 – 02:50 WIB
Sesjen MPR RI Ma'ruf Cahyono (kanan) pada saat Seminar Kebangsaan bertema “Tantangan Demokrasi Pancasila di Era Milineal” di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (24/11). Foto: Humas MPR

jpnn.com, PURWOKERTO - Sesjen MPR RI Ma'ruf Cahyono mengatakan Sosialisasi Empat Pilar dilakukan dengan beragam metode. Salah satu metodaz yang ditempuh adalah mengajak para bloger dan netizen untuk ikut memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Tema yang diangkat kali ini juga sangat luar biasa,” ucap Ma’ruf Cahyono di hadapan ratusan peserta pada saat menjadi pembicara dalam Seminar Kebangsaan dengan tema “Tantangan Demokrasi Pancasila di Era Milenial” di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (24/11/2018).

BACA JUGA: Mahyudin: Masyarakat Harus Cerdas Menghadapi Hoaks

Ma’ruf mengaku dirinya sering berkunjung ke berbagai kota untuk bertemu dengan bloger dan netizen. Menurutnya, komunitas ini adalah generasi yang asyik dengan dengan dunianya.

“Mereka menuangkan segala gagasan dalam blog dan media sosial. Mereka menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan, lucuan, dan bentuk kreatif lainnya. Mereka orang yang cerdas yang menuangkan ide dan gagasannya sesuai dengan hal-hal yang disukai,” paparnya.

BACA JUGA: HNW: Indonesia Bangsa yang Memiliki Banyak Keunggulan

Lebih lanjut, Ma'ruf mengatakan masyarakat sekarang disibukkan dengan aktivitas yang ada di handphone, online media sosial.

BACA JUGA: Rieke: Kasus Baiq Nuril jadi Momentum Sahkan Revisi UU ASN

“Sekarang orang bangun tidur yang pertama kali dipegang adalah handphone,” tuturnya.

“Segala kebutuhan keseharian pun bisa dipesan lewat handphone,” tambahnya.

Hal demikian, menurutnya menunjukkan perkembangan teknologi sudah sangat luar biasa.

“Dunia sekarang berubah karena teknologi informasi,” ujar pria asal Banyumas  itu.

Ia mengingatkan pengaruh teknologi informasi lewat medsos bisa berpengaruh pada generasi milenial. Untuk itu diharapkan agar pengaruh negatif dari perkembangan teknologi informasi tak merusak generasi milenial. Agar generasi ini tak teracuni pengaruh buruk media sosial maka salah satunya perlu Sosialisasi Empat Pilar kepada mereka.

“Generasi milenial merupakan sasaran, prioritas, sosialisasi,” ungkapnya.

Mereka menjadi prioritas karena sebagai generasi pelanjut perjuangan bangsa untuk mewujudkan cita-cita Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. "Untuk itu di Universitas Muhammadiyah Purwokerto kita selenggarakan sosialisasi,” ujarnya.

Menurut Ma’ruf, harapan dari kegiatan ini adalah bagaimana nilai-nilai luhur bangsa diinternalisasikan pada generasi milenial. “Generasi ini mendapat ancaman dari faktor internal dan eksternal,” katanya.

Sebagai generasi yang berkembang sesuai dengan kemajuan zaman, maka menurut Ma'ruf Cahyono kita harus bisa menerapkan ideologi sesuai dengan perkembangan zaman.

“Kita harus memiliki ideologi yang bisa diadaptasikan dengan perubahan zaman,” tuturnya.

Menurutnya, ideologi yang dimiliki bangsa ini, Pancasila, sangat luhur dan berbeda dengan ideologi bangsa lain.

“Demokrasi Pancasila punya kekhasan, ada kemufakatan, perwakilan, musyawarah, dan hikmah kebijaksanaan,” urainya. Hal demikian disebut tidak dimiliki bangsa lain.
Pemahaman yang demikian ditegaskan jangan sampai luntur bahkan hilang pada generasi milineal.

“Jangan sampai generasi milenial tak paham demokrasi Pancasila,” ucapnya sembari menambahkan, Pancasila sebagai jati diri bangsa, harus dipegang kukuh, tak boleh tergerus, apalagi hilang.

Diakuinya, generasi ini adalah kelompok masyarakat yang cerdas. Ia menegaskan mereka harus mampu bersaing dengan generasi milenial bangsa lain namun juga wajib memiliki ketahanan bangsa, jati diri.

“Generasi milenial harus mampu menerjemahkan Pancasila dalam kehidupan keseharian,” harapnya.

“Agar ideologi kita sebagai living ideology,” tambahnya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Syamsul Hadi Irsyad, dalam kesempatan itu meminta seluruh mahasiswa agar menegakkan Pancasila dan tak terpengaruh dengan politik yang mengedepankan kepentingan sesaat.

"Mereka adalah politikus yang menganggap seolah-olah Pancasila adalah miliknya,” tuturnya.

Dirinya mengajak generasi milenial di kampus untuk mempertahankan, menunjukkan, dan memperjuangkan hal-hal yang dibutuhkan masyarakat. “Bukan malah sebaliknya,” tuturnya.

“Perguruan tinggi Muhammadiyah harus mampu menjadi penerang dan kemajuan masyarakat,” harapnya.

Kehadiran Ma'ruf Cahyono diakui sebagai fasilitator mengenalkan Pancasila lebih dalam pada mahasiswa. Dengan mengenalkan Pancasila diharapkan pemahaman demokrasi pada mahasiswa menjadi lebih baik.

Menurutnya, demokrasi saat ini hanya dilandasi pada jumlah pemilih. “Padahal mereka yang banyak belum tentu disertai kebenaran dan kesucian,” ungkapnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diskusi Empat Pilar: Rieke Diah Genggam Tangan Baiq Nuril


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
MPR RI  

Terpopuler