jpnn.com, JAKARTA - Generasi muda Papua mengambil bagian dalam menyukseskan pelaksanaan Papua Youth Model United Nations di Hotel Horison Abepura, Jayapura, Papua, 4-5 Mei 2023.
Kegiatan Model United Nations pertama di Papua ini diinisiasi Ketua DPD Taruna Merah Putih (TMP) Provinsi Papua Mardiantika Watubun.
BACA JUGA: Mardiantika Watubun: Papua Youth Model United Nations Bahas 4 Topik Utama
Tika sapaan Mardiantika menjelaskan kegiatan model United Nations ini membahas empat topik utama, yaitu pencegahan stunting untuk Generasi Papua Sehat (WHO), Papua Menggapai Kesetaraan Gender (UN WOMEN), Bahaya Perubahan Iklim dan Menghadapinya (UNDP), dan keempat, Akses dan Kualitas Pendidikan Menuju Papua gemilang (UNICEF).
Lebih lanjut, dua orang generasi muda dari bumi Cenderawasih, sebutan untuk Papua adalah Lidiah Iwo dan Manuel Weror berperan sebagai Dewan Direksi Board of Directors (BoD) di Papua Youth Model United Nation PYMUN.
BACA JUGA: Mardiantika Watubun Ajak Generasi Muda Papua Berani Berkompetisi
Keduanya menjadi Rapporteur bagi council mereka masing-masing. Lidah akan tergabung dalam dalam council UN Women, sedangangkan Manuel di council WHO.
Lidiah Tereda Iwo adalah putri asli suku Tobati, Jayapura yang mengenyam pendidikan di Negeri Paman Sam.
Generasi muda Papua Lidiah Iwo berperan sebagai Dewan Direksi Board of Directors (BoD) di Papua Youth Model United Nation PYMUN, Jayapura, 4-5 Mei 2023. Foto: Dokumentasi pribadi
Lidiah mendapatkan gelar Master in Global Sustainability, minor in Sustainable Tourism dari University of South Florida.
Dosen di Sekolah Tinggi Bio Sains Swadiri Papua ini mengaku belum pernah terlibat dalam Model United Nations sebelumnya.
Namun, Lidiah sangat bangga dan senang bisa terpilih untuk bergabung dalam simulasi sidang PBB bagi pemuda yang pertama di Papua.
“Saya sangat senang bisa terpilih untuk menjadi bagian dalam PYMUN 2023, sekaligus bisa bertemu dengan anak-anak muda Indonesia yang hebat dan berprestasi dalam bidang masing- masing, terutama pemuda-pemudi yang ada di Jayapura,” kata Lidiah.
Lidiah menilai forum ini akan sangat seru dan menjadi pengalaman yang sangat berharga sekaligus wadah pengembangan diri generasi muda di Papua.
Di sisi lain, PYMUN 2023 ini merupakan yang pertama di Papua. Itu berarti teman-teman yang terlibat dalam PYMUN ini akan menjadi pioneer-pioneer yang akan terus bersinergi untuk pengembangan SDM di Tanah Papua ini.
“Terbentuknya PYMUN 2023 ini, pasti tidak terlepas dari usaha dan kerja keras teman-teman yang aktif menyuarakan dan mengusahakan agar event ini bisa terlaksana di Jayapura. Untuk itu, saya mengajak teman-teman sekalian untuk melihat event ini sebagai salah satu batu loncatan untuk pengembangan SDM Papua ked epan dan berkelanjutan” pungkas Lidiah.
Sementara itu, Manuel Bram Weror yang merupakan pemuda asli Papua berdarah Moor - Nabire dan Yapen ini lahir dan dibesarkan di kota Manokwari, Papua Barat.
Manuel meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia dengan konsentrasi ekonomi lingkungan.
Saat ditanya mengenai ketertarikannya kepada Model UN, Manuel mengaku bahwa ia pertama kali mengenal dan tertarik tentang MUN pada tahun ketiga kuliah.
“Saya waktu itu tertarik karena melihat teman-teman yang menjadi delegasi MUN dari kampus sering berangkat untuk mengikuti MUN”," ujarnya.
"Karena ketertarikan dan juga rasa penasaran saya pada dunia diplomasi akhirnya pada tahun 2019 saya mendaftarkan diri untuk mengikuti MUN perdana saya," kata Manuel.
Manuel saat ini aktif sebagai Project Management Officer di perusahaan penyedia Makanan dan Minuman di ibu kota negara, DKI Jakarta.
Dia mengaku pertama kali melihat kesempatan untuk bergabung dengan Papua Youth Model United Nations lewat instastory salah satu kerabatnya.
Manuel berharap agar PYMUN tahun ini sukses dan melalui PYMUN teman-teman di Papua bisa belajar banyak hal untuk pengembangan diri dan meningkatkan skill yang bermanfaat bagi masa depan pemuda pemudi Papua dan dapat berguna bagi sesama.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari