Geng WNA Mengamuk, Pintu Diskotek Remuk

Selasa, 09 Agustus 2016 – 11:33 WIB
Aparat Polresta Denpasar melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Pyramid Club yang jadi lokasi aksi perusakan oleh anggota geng Satu Darah, Senin (8/8) pagi. Foto: Radar Bali/JPG

jpnn.com - BADUNG - Aksi anarkistis terjadi di tempat hiburan malam, Pyramid Sound Guardian di Jalan Dewi Sri Nomor 33, Kuta, Badung, Senin (8/8) pagi. Pelakunya diduga adalah geng Satu Darah yang mayoritas anggotanya adalah warga negara asing (WNA)

Aksi perusakan oleh anggota Satu Darah itu membuat pintu masuk diskotek yang terbuat dari kaca setebal 2 sentimeter pecah berantakan. Kaca itu pecah akibat lemparan batu dan helm oleh anggota geng.

BACA JUGA: Geng WNA Mengamuk di Kuta, Beginilah Penjelasan Pak Kapolresta

Empat buah helm pecah juga masih tergeletak di tempat kejadian perkara (TKP) hingga akhirnya diamankan polisi. Sedangkan  salah satu helm yang tersangkut di replika Sphinx, patung kepala manusia bertubuh singa sesuai mitologi Mesir Kuno.

Berdasar keterangan saksi di TKP, aksi perusakan berlangsung WITA oleh segerombolan orang berjumlah sekitar 40 orang. Insiden berawal sekitar pukul 04.30 saat Pyramid Club melakukan persiapan closing.

BACA JUGA: Syukurlah, Tidak Ada PSK Baru Yang Datang

Tapi, saat itu ada rombongan tamu berjumlah sekitar 25 orang yang datang. Rombongan berseragam rompi kulit warna hitam bertuliskan Satu Darah itu masuk dan memesan minuman.

Meski Satu Darah identik dengan sepeda motor besar, mereka datang menumpang taksi. Selang satu setengah jam kemudian, sekitar pukul 06.00 datanglah rombongan kedua.

BACA JUGA: Bu Risma: Cuma Minta Maaf, Bukan Pamit lho

Sama dengan rombongan sebelumnya, 15 orang berikutnya yang datang menggunakan seragam Satu Darah masuk ke Pyramid. Namun, karena Pyramid sudah mau tutup, pihak manajemen menyarankan geng Satu Darah untuk pulang.

Gerombolan geng itu memang keluar. Namun, di luar dugaan, mereka ketika sudah di luar tiba-tiba menyerang Pyramid.

Diduga karena kecewa, mereka melempar kaca pintu depan menggunakan batu dan helm. Motor-motor yang parkir di depan Pyramid juga dirobohkan.
Menyaksikan aksi anarkis tersebut karyawan Pyramid menghalau gerombolan itu agar pergi. Mereka pun berjalan ke selatan sambil melemparkan batu ke jalanan.

Pemilik Pyramid Club, Ariono (54), menyebut keributan yang melibatkan puluhan anggota Geng Satu Darah terjadi di luar diskotek miliknya. Soal pintu kaca Pyramid yang pecah, Ariono menyebut pelakunya segerombolan bule yang memakai jaket tebal.

"Itu terjadi di luar Pyramid Club. Mereka berkelahi sesama wisatawan," ucap Ariono.

Namun, Ariono mengakui bahwa beberapa pelaku memang sempat masuk ke Pyramid dan minum-minum. Ariono memastikan tak ada staf maupun sekuriti Pyramid Club yang jadi korban.(ken/mus/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilik 2 Kg SS Divonis Bebas, Kok Bisa Ya?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler