jpnn.com - SAMPIT - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendata ulang jumlah pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Pal 12 Jalan Sudirman, Sampit, Senin (8/8).
Kepala Dinsosnakertrans Kotim Bima Ekawardhana mengatakan, verifikasi ini dilakukan untuk mengetahui jumlah PSK usai Lebaran. Berdasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya, banyak ”barang baru” yang berdatangan ke Kotim usai Lebaran.
BACA JUGA: Bu Risma: Cuma Minta Maaf, Bukan Pamit lho
”Karena itulah kami melakukan pendataan ulang untuk mengetahui apakah ada penambahan PSK di Kotim ini,” tuturnya, Senin (8/8).
Sebelumnya, dinsos sudah mengimbau kepada para muncikari di setiap lokalisasi untuk tidak lagi menerima PSK baru yang menawarkan diri bekerja sebagai pelacur.
BACA JUGA: Pemilik 2 Kg SS Divonis Bebas, Kok Bisa Ya?
Imbauan itu tampak diterima dengan cukup baik oleh para mnucikari. Terbukti dari pendataan dinsos sejauh ini, tidak ada penambahan PSK.
”Dari pendataan kami sebelumnya, jumlah PSK yang ada di Pal 12 ini sekitar 196 orang, dan sekarang jumlahnya kurang lebih sama. Malah ada beberapa yang belum kembali dari mudik. Muncikarinya sendiri tidak tahu apakah PSK tersebut akan kembali lagi ke Sampit atau tidak. Yang jelas sejauh ini tidak ada penambahan jumlah PSK,” jelas Bima.
BACA JUGA: 445 Jemaah Haji Terbang Pagi Ini
Pendataan ulang jumlah PSK ini merupakan salah satu upaya dinsos dalam menanggapi rencana pemerintah daerah untuk menutup seluruh lokalisasi di Kotim pada 2017 mendatang.
Itu sekaligus untuk menindaklanjuti edaran Kementerian Sosial agar Indonesia bebas dari lokalisasi prostitusi paling lambat 2019. (vit/yit/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimistis 2019 Bebas Banjir
Redaktur : Tim Redaksi