Gengsi, Penginnya Nikah Gedean

Rabu, 18 Januari 2017 – 10:29 WIB
Gengsi, Penginnya Nikah Gedean. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Merasa gengsi dan punya banyak uang, si Sephia, 41, memaksa suaminya, Donwori, 45, untuk menyumbang pernikahan adiknya.

Padahal, kondisi perekonomian keluarga yang tinggal di kawasan Gubeng Kertajaya itu lagi kurang.

BACA JUGA: Menjadi Dokter Boyke untuk Wanita Teman SMA

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

Hal itu membuat pria yang bekerja sebagai pegawai bank itu tak bisa sesuka hati berfoya-foya.

BACA JUGA: Saat Cinta Tumbuh di Ruang Kerja DPR, Akhirnya…

Ia juga tidak bisa seroyal sewaktu mereka belum menyicil rumah barunya.

”Sudah mikir masa depan anak. Setidaknya bisa menyekolahkan, namun istri tidak sepakat. Istri memaksa uangnya dibuat dulu untuk biaya resepsi adiknya,” kata Donwori.

BACA JUGA: Cerita Istri yang Hobi Pemanis Berujung Pengadilan

Bagi Donwori, tanggung jawab resepsi adik iparnyanya tentu bukan tanggung jawabnya.

Apalagi, kedua orang tua Sephia masih ada. Berdalih kedua orang tua sudah pensiun, maka biaya menikah adalah tanggung jawab kakak tertua.

Diakui bapak tiga anak itu, sejak awal menikah memang sudah tradisi membantu keluarga besarnya yang akan melakukan hajatan menikah.

Baik untuk membantu biaya resepsi maupun akad nikah. Sebagai putri sulung dari lima bersaudara, Sephia pun selalu membantu adik-adiknya saat menikah.

Tentunya, dengan uang hasil kerja keras Donwori karena Sephia tidak kerja.

”Dulu saya membantu seadanya. Pernah saya bantu Rp 10 juta, pernah 20 juta. Kadang bantu Rp 40 juta juga pernah. Kalau sekarang ya tidak mungkin. Banyak tanggungan,” kata Donwori.

Sebagai mantu yang sudah menganggap keluarga istrinya saudara sendiri, Donwori berusaha memberikan penjelasan baik kepada istri, mertua maupun saudaranya.

Sayangnya, pihak keluarga tidak mau menerima. Bahkan, Sephia ujug-ujug minta cerai dan keesokanya minggat ke rumah ibunya di Blauran.

”Di rumah kok tidak ada anak. Ya sudah saya kesal dan marah. Istri yang tidak izin suaminya keluar rumah itu sama saja minta cerai. Ya saya ceraikan,” kata Donwori di sela-sela sidang talak cerainya di Pengadilan Agama Klas 1 A Surabaya Jl ketintang Madya Klas, Selasa (17/1).

Sementara itu, Sephia tampaknya tidak terima dengan talak cerai tersebut. Ia balik menantang dengan didampingi pengacara.

”Sudah enggak mau bantu, malah minta cerai. Siapa takut. Dasar orang pelit,” kata Sephia.

Perseteruan pasangan suami istri di PA itu terlihat usai sidang talak. Keduanya emoh bertegur sapa.

”Dikasih berapa pun lho kami menerima. Intinya sih kami berharap mantu itu yumbang, kalau tidak nyumbang kan enggak baik juga,” kata ibunda Sephia, Mira, 65, yang
masih mengharap sumbangan dari Donwori.

(no/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jimat Jadi Modus Menggaet Wanita


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler