Genjot Ekspansi, Anak Usaha Garuda Investasi USD 100 Juta

Kamis, 01 Maret 2018 – 09:07 WIB
Garuda Indonesia. Ilustrasi. Foto Yessy Artada/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk bakal menggelontorkan dana besar untuk ekspansi bisnis.

Anak perusahaan Garuda Indonesia itu berencana mengucurkan dana investasi USD 100 juta.

BACA JUGA: 2017, Laba bersih GMF Naik 15 persen

Jumlah tersebut naik 400 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada 2017. Dana itu akan digunakan untuk ekspansi.

Antara lain, menambah international footprint GMF serta beberapa strategic initiatives untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas perusahaan.

BACA JUGA: Imbal Hasil Surat Utang Negara Berpeluang Menurun

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto mengatakan, investasi yang naik signifikan itu diharapkan tidak sekadar meningkatkan pendapatan GMF pada tahun-tahun mendatang.

Namun, juga meningkatkan pasar perawatan pesawat yang bisa digarap GMF.

BACA JUGA: Garuda Indonesia Kantong Laba Operasional USD 4,2 Miliar

’’Dari sisi pendapatan pada 2018, GMF menargetkan tumbuh di atas 15 persen jika dibandingkan dengan capaian pendapatan pada 2017,’’ ujarnya saat pemaparan kinerja, Rabu (28/2).

Perseroan optimistis bisa mencapai pertumbuhan laba bersih sepuluh persen pada 2018.

Perusahaan maintenance, repair, and overhaul (MRO) terbesar di Indonesia itu membukukan pendapatan operasional USD 439,3 juta pada 2017.

Angka tersebut naik 13 persen jika dibandingkan dengan pendapatan pada 2016 sebesar USD 388,7 juta.

Sementara itu, laba bersih GMF pada 2017 menurun dari USD 57,7 juta pada 2016 menjadi USD 50,9 juta.

Porsi pendapatan terbesar datang dari lini bisnis perawatan komponen pesawat, yakni 31 persen.

Setelah itu, diikuti base maintenance sebesar 22 persen, line maintenance 21 persen, dan engine maintenance 19 persen.

’’Selain itu, pertumbuhan kinerja perusahaan didukung program efisiensi yang terus berlanjut dan telah diterapkan oleh perusahaan dari tahun ke tahun,’’ jelas Iwan.

Total aset GMF juga naik signifikan pada 2017 sebesar 22 persen. Yakni, dari USD 442,6 juta pada 2016 menjadi USD 539,2 juta.

Kenaikan aset tersebut dipengaruhi aksi korporasi, yaitu pelepasan saham kepada publik.

GMF berhasil menghimpun dana Rp 1,129 triliun. Itu juga berpengaruh terhadap peningkatan signifikan ekuitas perusahan sebesar 77 persen. (vir/c4/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia Rugi Rp 2,88 Triliun


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler