Genjot Guru agar Kreatif dalam Proses Pembelajaran

Jumat, 01 Juni 2018 – 00:45 WIB
Siswa SD di kelas. Foto: FITRIANI/ RADAR KALTARA/JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang terus berupaya meningkatkan kualitas para guru, mulai dari TK hingga SMP. Jelang libur Lebaran, disdik akan memancing kreativitas guru dengan pembuatan inovasi pembelajaran. Diharapkan, kompetisi ini bisa diterapkan di ajaran baru tahun 2018/2019 yang akan dimulai setelah Lebaran.

Total ada 90 guru dari TK hingga SMP yang akan bersaing. Dalam pembutan inovasi pembelajaran ini, guru diharapkan bisa menerapkan teknologi yang inovatif. Setelah itu, guru akan mempresentasikan karyanya di hadapan dewan juri. Tentu saja, karya yang inovatif, ringkas, dan yang mudah diterapkan yang akan menjadi jawara.

BACA JUGA: PGRI Dukung Rencana Penarikan Kewenangan Pemda Urus Guru

Kepala Bidang Pembinaan Tenaga Kependidikan Disdik Kota Malang Tri Sutrisnawati mengatakan, tugas guru tidak melulu mengajar di kelas. Guru harus teliti melihat masalah dalam proses pembelajaran di kelas.

Masalah dalam kelas sendiri cukup beragam. Siswa masa kini cenderung memiliki minat belajar dan tingkat pemahaman yang lebih heterogen. Kadang, dalam satu kelas dibutuhkan beberapa metode pembelajaran sendiri.

BACA JUGA: Jumlah Guru Sudah Cukup, Buat Apa Ditambah?

Oleh karenanya, guru harus cermat dalam menyusun solusi belajar yang tepat. Misalnya, guru boleh menggunakan ilustrasi, musik, juga alat peraga untuk menerjemahkan beberapa soal atau materi sulit kepada siswa. Kalau bisa, guru membuat karya yang berkonten digital.

Menurut Tri, hal ini didasarkan perkembangan minat anak-anak pada konten digital makin tinggi. ”Untuk itu, guru wajib buat media belajar yang kreatif setiap waktu,” ujar Tri, seperti diberitakan Radar Malang (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: 300 Guru Belum Terima Tunjangan Sertifikasi

Untuk bisa memotivasi guru makin kreatif, Tri menjelaskan, disdik sering mengadakan bimbingan teknis dan lomba inovasi karya para guru. Khusus bimtek, Tri mengharuskan guru yang diundang tetap memberikan ilmu yang didapat ke guru satu gugus dan satu kecamatan.

Sedangkan untuk perlombaan inovasi pembelajaran, Tri menjelaskan, para pemenang lomba akan dibina dan dilombakan pada Lomba Inovasi Belajar jenjang provinsi. Tri berharap Kota Malang bisa lolos hingga nasional. Tahun lalu, Kota Malang mengirimkan perwakilan guru sampai jenjang nasional.

Salah seorang guru dari SMPN 21 Malang, Rinto Widodo, memiliki inovasi media pembelajaran power point untuk materi sel mata pelajaran IPA. Rinto mengaku, meski bukan berasal dari latar belakang guru IPA, dirinya mencoba membuat media yang bisa memudahkan siswa menghafal nama-nama dan istilah asing dalam sel.

Dirinya mengaku mengalami kesulitan yang sama saat belajar sel. Media power point buatan Rinto juga sangat lengkap dengan berbagai fitur seperti video, gambar, dan interaktif yang menarik namun tetap mudah dioperasikan. ”Ya ke depan semoga bisa mengembangkan inovasi media bukan hanya di materi sel, tapi materi lainnya,” pungkasnya. (es/c1/riq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Densus 88 Tembak Mati Ketua RT Dua Periode


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
guru   kualitas guru   Malang  

Terpopuler