Kabar Baik dari BI soal Utang Luar Negeri Indonesia

Senin, 15 Agustus 2022 – 13:03 WIB
BI membeberkan ada penurunan utang luar negeri Indonesia selama periode triwulan II 2022. Ilustrasi/foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan ada penurunan utang luar negeri (ULN) Indonesia dari USD 412,6 miliar pada triwulan I 2022 menjadi USD 403 miliar pada triwulan II 2022.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebutkan penurunan utang Indonesia disebabkan penurunan ULN sektor publik dan swasta.

BACA JUGA: USD Sudah Rp 15 Ribu, tetapi Cadangan Devisa Menanjak, Konon Utang Negara Aman

Erwin menjelaskan secara tahunan, posisi ULN triwulan II 2022 terkontraksi 3,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 0,9 persen (yoy).

BI memerinci posisi ULN pemerintah pada triwulan II 2022 sebesar USD 187,3 miliar, turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan sebelumnya sebesar USD 196,2 miliar.

BACA JUGA: Ada Kabar Baik dari Menkeu Sri Mulyani soal Utang Negara, Bikin Optimistis

"Secara tahunan, ULN pemerintah mengalami kontraksi sebesar 8,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan kontraksi pada triwulan sebelumnya yang sebesar 3,4 persen (yoy)," ungkap Erwin dalam keterangannya di Jakarta, Senin (15/8).

Menurutnya, penurunan posisi ULN pemerintah antara lain karena pelunasan pinjaman bilateral, komersial, dan multilateral yang jatuh tempo selama periode April hingga Juni 2022.

BACA JUGA: Ekonomi Sri Lanka Bangkrut, Indonesia Wajib Waspada, Terutama soal Utang Negara

Pelunasan Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN pemerintah di triwulan laporan.

Di samping itu, dia menjelaskan volatilitas di pasar keuangan global yang cenderung tinggi juga berpengaruh pada perpindahan investasi SBN domestik ke instrumen lain.

"Jadi, mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik," ungkapnya.

BI juga mengatakan penarikan ULN pada triwulan II 2022 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah, termasuk penanganan COVID-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel.

"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh dominasi ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 86,7 persen dari total ULN," katanya.

Erwin menegaskan dalam menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"Peran Utang Luar Negeri juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian," tegas Erwin. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler