Genjot PEN Sektor UMKM & Korporasi, Kemenkeu Yakin Ekonomi Bakal Tumbuh di Kuartal III

Senin, 01 November 2021 – 15:46 WIB
Webinar bertajuk Strategi Memaksimalkan Serapan Anggaran PEN dan UMKM dan Korporasi dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meyakini pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh positif pada kuartal III 2021, seiring dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), yang terus terjaga.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu Made Arya Wijaya menuturkan pihaknya memproyeksikan ekonomi kuartal III 2021 akan tumbuh sebesar 4,5 persen.

BACA JUGA: Dicibir Ibu Kandung, Celine Evangelista Merespons Begini

"Ekonomi kita di kuartal II 2021 tumbuh 7,07% ini tentunya terus kami jaga, baik kuartal III atau kuartal IV 2021. Untuk pertumbuhan kuartal III 2021 mudah-mudahan tidak berubah banyak. Perhitungan kami dan juga Bank Indonesia (BI), kuartal III 2021 akan mencapai 4,5% sehingga overall selama 2021 akan tumbuh 4%," ujar Made Arya Wijaya dalam webinar bertajuk Strategi Memaksimalkan Serapan Anggaran PEN dan UMKM dan Korporasi dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional.

Menurutnya, hal ini didasari oleh beberapa indikator seperti aktivitas seluruh sektor usaha yang semakin baik seiring perbaikan kondisi pandemi.

BACA JUGA: Terbaru, Berikut Persyaratan Lengkap Naik Kereta Api Jarak Jauh

Mobilitas hampir di semua daerah juga menunjukkan perbaikan karena turunnya level PPKM membuka ruang mobilitas lebih tinggi lagi.

Kemudian PMI Indonesia pada September 2021 juga kembali ekspansi ke 52,2% setelah dua bulan berturut-turut terkontraksi.

BACA JUGA: Catat! Seperti ini Syarat Baru Naik Pesawat

Selain itu, tentu saja pemerintah terus memaksimalkan anggaran PEN yang sebesar Rp744,7 triliun di tahun ini.

Pogram PEN ini terdiri dari lima klaster yaitu kesehatan; perlindungan sosial; program prioritas; dukungan umkm dan korporasi; dan insentif usaha.

Adapun realisasi anggaran PEN yang sudah terserap hingga 22 Oktober 2021 sudah mencapai Rp433,91 triliun atau 58,3% dari pagu anggaran.

Untuk klaster keempat, Dukungan UMKM dan Korporasi, Made menilai sangat penting sekali untuk mengakselerasi perekonomian.

Pasalnya peran dan kontribusi UMKM memang bagi PDB Indonesia. Makanya, lanjut dia, UMKM dan korporasi masuk ke dalam klaster tersendiri.

"Memang 99,9% unit usaha di Indonesia masuk kelompok UMKM sementara yang besar 0,1% saja. Ini tentu memberikan gambaran peran UMKM baik dari sisi kontribusinya ke PDB, investasi, dan penyerapan tenaga kerjanya," serunya.

Untuk membantu sektor UMKM bangkit dan pulih dari dampak pandemi, pemerintah telah menganggarkan Rp162,4 triliun dari total anggaran PEN yang sebesar Rp744,7 triliun.

"Pagu yang disediakan kluster ini (UMKM dan Korporasi) Rp162,4 triliun dan realisasinya sudah mencapai 38,9% atau Rp63,2 triliun," jelas Made.

Dari pagu ini, dia yakin, UMKM telah merasakan berbagai manfaatnya sehingga dapat membantu daya tahan UMKM di tengah pandemi Covid-19.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI/ Indonesia Eximbank) juga memiliki peran dalam mengoptimalkan dana PEN untuk sektor UMKM dan Korporasi.

Direktur Eksekutif LPEI Daniel James Rompas menuturkan, sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI, LPEI diberikan mandat untuk membantu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) & Penugasan Khusus Ekspor (PKE).

Pertama, Penjaminan Pemerintah (JAMINAH) untuk Pelaku Usaha Korporasi; Kedua, Jasa Konsultasi pada Program Investasi Pemerintah; dan Ketiga, Penugasan Khusus Ekspor (PKE).

"Program JAMINAH merupakan penugasan khusus Pemerintah kepada LPEI untuk menjamin pembiayaan modal kerja baru/modal kerja tambahan yang diberikan oleh perbankan kepada korporasi terdampak COVID-19," ungkapnya.

Imbal Jasa Penjaminan (IP) Jaminah ditanggung 100% oleh Pemerintah untuk plafond Rp5 miliar - Rp300 miliar dan ditanggung 70% untuk plafond di atas Rp300 miliar - Rp1 triliun.

Kemudian, pelaksanaan penjaminan bersama dalam penjaminan korporasi PEN.

Adapun hingga September 2021, total pinjaman yang telah diberikan dukungan mencapai Rp336 miliar dengan nilai penjaminan Rp269 miliar.

Dan terakhir, pelaksanaan penugasan penjaminan BUMN di mana PT PII telah memberikan penjaminan atas obligasi PT Waskita Karya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler