jpnn.com - JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin merasa cocok dengan PDI Perjuangan. Partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu pun melihat peluang koalisi dengan PDIP semakin besar lantaran ada kesamaan basis massa di tingkat bawah.
Menurut Sekretaris FPKB DPR, Hanif Dakhiri, pada prinsipnya partainya terbuka untuk menjalin koalisi dengan partai manapun. Namun khusus PDIP, Hanif mengakui partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu punya peluang besar untuk menjadi mitra koalisi.
BACA JUGA: Habis Ceramah di Makam, Kondisi HT Sudah Kembali Normal
"PKB terbuka dengan siapapun. Hanya saja PDIP dan PKB memang memiliki irisan ideologis dan juga irisan konstituensi politik," kata Hanif dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (11/3).
Dipaparkannya, untuk soal ideologis baik PKB maupun PDIP sama-sama pengusung nasionalisme dan punya visi serupa soal kedaulatan politik, ekonomi maupun budaya. Sedangkan dari sisi konstituen, PDIP dan PKB sama-sama memiliki basis massa di pedesaan.
BACA JUGA: Datangi Kemenristek, Dahlan Iskan Cuma Elus Dada
Hanif menjelaskan, di pedesaan banyak warga Nahdliyin yang menjadi konstituen PKB dan kaum Marhaen yang menjadi basis massa PDIP. "Jadi di tingkat akar rumpur tak ada masalah," ulasnya.
Meski demikian politisi muda yang juga Ketua DKN Garda Bangsa itu mengakui bahwa format koalisi baru ditentukan setelah adanya hasil pemilu legislatif (pileg) yang digelar 9 April mendatang. Namun, lanjut Hanif, proses komunikasi politik antara PKB dan PDIP perlu dijalankan di segala tingkatan tanpa harus menunggu hasil pileg.
BACA JUGA: Politikus Demokrat Ajak Rakyat Tolak Politik Uang
Hanif menambahkan, jika format koalisi hanya ditentukan oleh hasil pileg maka hal itu hanya akan mengarah pada pragmatisme politik jangka pendek. Padahal, lanjutnya, yang dibutuhkan Indonesia adalah kelangsungan program-program pro-rakyat.
"Kami ingin koalisi yang lebih strategis, permanen dan jangka panjang. Itu yang dibutuhkan Indonesia," ucapnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peran Anas Disebut Dalam Putusan Deddy Kusdinar
Redaktur : Tim Redaksi