Genjot Sepeda tanpa Adu Cepat

Selasa, 25 November 2008 – 15:55 WIB
PARA peserta Tour d' Indonesia (TdI) 2008 memaklumi kepadatan lalu lintas pada etape II Bandung-Cirebon kemarin (24/11).Mereka tetap menerima saat pengawas turnamen dari UCI (Uni Balap Sepeda Internasional) Jamaludin Mahmood memutuskan balapan dihentikan dengan netralisasi selama lebih kurang 30 menit.

Artinya, pembalap tetap menggenjot sepeda tanpa adu kecepatanMaklum, keselamatan menjadi pertimbangan utama keputusan itu.

Ya, etape II dari Bandung menuju Cirebon, Jawa Barat, kondisi lalu lintas memang sangat sibuk

BACA JUGA: Gelar Libama Tinggalkan Surabaya

Panpel telah memprediksi keruwetan kondisi lalu lintas pada jalur tersebut.

Netralisasi pergerakan dimulai dari Jatinangor menuju Cadas Pangeran dan berlanjut ke daerah perkotaan Kabupaten Sumedang
Hampir saja salah seorang pembalap celaka.

Menurut Jamaludin, ada seorang pembalap tersenggol mobil boks di daerah Jatinangor

BACA JUGA: Kemenangan Perdana Persis

Arus kendaraan di dua arah memang sudah dihentikan.

Namun, karena ketidaktahuan para pengguna jalan, lowongnya jalur tengah malah digunakan untuk menyelonong
Padahal, jalur itu akan dilewati para pembalap.

"Kalau balapan dilanjutkan, saya khawatir akan lebih banyak pembalap yang jatuh," tuturnya.

Start kembali dimulai pada gapura selamat datang Sumedang

BACA JUGA: Arema Sodok Tiga Besar

Pada titik itu sekaligus digeber intermediate sprintMaka, para pembalap langsung menggenjot sepeda masing-masing untuk berebut poin.

"Saya rasa, tidak ada masalah dengan kesibukan lalu lintas di sana tadi (kemarin, Red)Indonesia memiliki banyak pendudukJadi, tak perlu kecewa dengan kondisi yang ada," tutur Brad Hall, pembalap Tineli Collosi yang sukses merebut jaket kuning (pembalap tercepat) pada etape II.

Toh, lanjut dia, pengawas turnamen sudah memberikan instruksi dan penjelasan dengan baik kepada para pembalapPeraih jaket hijau (juara sprint) Anuar Manan yang memperkuat tim nasional Malaysia juga sudah memprediksi kondisi tersebut

"Jalur hari ini (kemarin, Red) terlalu berbahaya untuk sprintKami harus sangat berhati-hati dengan jalan sempitDi kanan kiri ada banyak kendaraan besar parkir," ucap pemuda berusia 22 tahun itu.

Meski memaklumi, para pembalap berharap panpel lebih siap mengantisipasi kondisi lalu lintas pada etape berikutnyaSelain itu, mereka meminta tanda-tanda jalur dan perebutan poin, baik sprint maupun raja tanjakan, diperjelas.(vem/diq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bendol Berani Ambil Risiko


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler