jpnn.com, SURABAYA - Bank Mega terus berinovasi untuk mendongkrak transaksi kartu kredit.
Hal itu tak lepas dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan rendah.
BACA JUGA: Bank Mega Kucuri Andalan Finance Rp 500 Miliar
Keputusan bank sentral itu memengaruhi pendapatan perbankan.
Kepala Deputi Kartu Kredit Bank Mega Regional Surabaya Retno Wulandari mengatakan, penurunan suku bunga membuat margin perbankan berkurang.
BACA JUGA: Bank Mega Genjot Volume Kartu Kredit
Dengan demikian, pihaknya mau tidak mau harus meningkatkan volume transaksi.
’’Meski margin turun, kalau jumlah transaksinya tinggi, kami masih bisa mempertahankan keuntungan,’’ ujar Retno, Senin (23/10).
Bank Mega menargetkan realisasi kredit untuk wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara tahun ini Rp 5 triliun.
Hingga kini, pencapaiannya baru 85 persen. Sementara itu, non performing loan (NPL) Bank Mega masih sekitar 1,5 persen.
Retno mengakui, pencapaian menjelang akhir tahun memang tidak sesuai dengan ekspektasi.
Karena itu, pihaknya terus menggenjot transaksi dengan berbagai strategi.
Mulai memperkenalkan produk baru seperti Mega Travel Card dan Loan on Card hingga memberikan banyak promosi di Transmart dan Carrefour yang masih berada di bawah naungan CT Group.
Hingga kini, sumber pendapatan Bank Mega paling besar berasal dari restoran, supermarket, dan program travel.
Sebab, CT Group juga memiliki banyak restoran dan supermarket. (pus/c15/sof)
Redaktur & Reporter : Ragil