Geopolitik Rusia-Ukraina, Bikin Rupiah Hari Ini Anjlok

Senin, 28 Maret 2022 – 18:18 WIB
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank hari ini melemah dipengaruhi oleh Rusia ke Ukraina. Ilustasri. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank hari ini melemah dipengaruhi oleh geopolitik Rusia-Ukraina.

Rupiah hari ini Senin (28/3) melemah 14 poin di level Rp 14.360 per USD meski sempat melemah 20 point di level Rp 14.340 per USD.

BACA JUGA: Waduh! Ancaman Sanksi AS ke Rusia Bikin Rupiah Loyo

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan melemahnya rupiah disebabkan oleh faktor eksternal.

Menurut Ibrahim, salah satu penyebabnya ialah dimulai kembali pembicaraan damai antara Rusia-Ukraina, imbal hasil obilgasi AS yang tinggi akibat inflasi, dan bank of Japan (BoJ) mempertahankan batas imbal hasil implisitnya.

BACA JUGA: Pesan Gus Muhaimin ke Dubes Rusia: Perang Ukraina Harus Secepatnya Dihentikan

"Imbal hasil Treasury AS naik pada hari Jumat, dengan benchmark 10-tahun naik ke level tertinggi hampir tiga tahun karena investor terus menimbang inflasi yang tinggi dan Federal Reserve AS yang hawkish," ujar Ibrahim.

Kemudian, di Asia Pasifik wakil kepala sekretaris kabinet Jepang Seiji Kihara mengatakan kebijakan moneter negara harus tetap longgar.

BACA JUGA: Informasi Penting dari Istana Soal Harga Gas Subsidi dan BBM Pertalite, Simak

Ibrahim menjelaskan Bank of Japan tidak turun tangan untuk mempertahankan targetnya, bahkan menawarkan untuk membeli obligasi pemerintah Jepang (JGB) 10 tahun dalam jumlah tak terbatas pada 0,25 persen.

Lebih lanjut, Ukraina dan Rusia akan melanjutkan pembicaraan damai dalam waktu seminggu untuk menyelesaikan konflik yang ditekankan oleh invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

"Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bersikeras pada integritas teritorial negaranya, setelah sebelumnya menyarankan bahwa dia siap untuk kompromi," ungkap Ibrahim.

Selanjutnya, faktor internal menurut Ibrahim, pasar terus memantau perkembangan jelang akhir Maret 2022 hingga pasar keuangan Indonesia kembali ditinggal pergi investor asing.

Bank Indonesia (BI) mengungkapkan berdasarkan data transaksi 21-24 Maret 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik terjadi jual neto atau outflow sebesar Rp 3,13 triliun, berbanding terbalik jika dibandingkan pekan lalu yang mengalami beli neto (inflow) sebesar Rp 8,23 triliun.

Dengan demikian, berdasarkan data setelmen sampai dengan 24 Maret 2022 (ytd), non residen di pasar keuangan terjadi jual neto Rp 29,87 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 24,44 triliun di pasar saham.

Pada perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan  dibuka  berfluktuatif namun  ditutup melemah di rentang Rp 14.350 per USD-Rp 14.380 per USD. (mcr28/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Draf Resolusi yang Diajukan Indonesia Kalah, Fadli Zon Mengeklaim Begini


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler