Gerakan #2019GantiPresiden Hanya Upaya Provokasi?

Selasa, 28 Agustus 2018 – 00:30 WIB
Para penjual atribut #2019GantiPresiden di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (6/5). Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe menilai wajar jika ada pihak yang menduga gerakan #2019GantiPresiden merupakan kampanye terselubung. Pasalnya, pasangan petahana sangat dirugikan dalam hal ini.

"Saya kira sangat wajar jika ada yang menilai gerakan itu sebagai bentuk kampanye terselubung untuk mencari simpati masyarakat," ucapnya kepada JPNN, Senin (27/8).

BACA JUGA: Polri Ungkap Alasan Deklarasi #2019GantiPresiden Dibubarkan

Pengajar di Universitas Mercu Buana yang juga Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia itu memprediksi gerakan #2019GantiPresiden tidak akan produktif. Karena masyarakat sudah pintar menilai.

Gerakan itu kemungkinan hanya untuk memprovokasi, sehingga masyarakat yang tidak setuju terpancing melakukan aksi-aksi yang yang tak diinginkan.

BACA JUGA: Ingat, #2019GantiPresiden Sudah Ada Sebelum Prabowo-Sandiaga

Di sinilah kemungkinan peluang munculnya isu yang lebih besar bakal mengemuka.

BACA JUGA: Kubu Prabowo Pasti tak Terima #2019tolakcawapreskardus

BACA JUGA: Ngabalin Sebut 2019GantiPresiden Makar, Ini Kata Gerindra

"Jadi memang perlu berhati-hati menyikapinya. Karena pada dasarnya semua juga tahu, meyakinkan publik itu melalui program kerja dan gagasan membangun bangsa. Bukan dengan provokasi. Tapi kenapa tetap dilakukan, ini tentu pertanyaan yang cukup menggelitik," pungkas Ramses.(gir/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Alasan Deklarasi #2019GantiPresiden Pantas Dilarang


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler