jpnn.com - MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin beberapa waktu lalu meluncurkan Gerakan Gemar Menanam Pisang (G2MP).
Gerakan Gemar Menanam Pisang merupakan program budidaya yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan dan menjaga ketahanan pangan di Sulsel.
BACA JUGA: Pj Gubernur Sulsel Meluncurkan Gerakan Gemar Menanam Pisang, Rp200 Juta per Hektare
Bahtiar menargetkan satu miliar pohon pisang bisa ditanam di Sulsel, dengan luas lahan yang dibutuhkan 500 ribu hektare.
Satu hektare lahan bisa ditanami dua ribu pohon pisang. Jika dikalkulasi, kata Bahtiar, 2.000 pohon per hektare, sama dengan 2.000 tandan pisang. Jika dikalikan Rp100.000, akan menghasilkan Rp200 juta per hektare.
BACA JUGA: Pj Gubernur Bahtiar dan Ribuan Warga Sulsel Mendoakan Keselamatan Bangsa
Terkait program tersebut, Pemprov Sulsel menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membangun ekosistem bisnis budidaya pisang.
Sebagai langkah awal, Pemprov Sulsel menggelar Forum Diskusi yang menghadirkan Sekretaris Provinsi Sulsel Andi Muhammad Arsjad, Kepala OJK Regional VI Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) Darwisman, Praktisi Budidaya Pisang Rio Airlangga serta pelaku usaha budidaya pisang Welly Soegiono di Taman Inninawa Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur, di Makassar, Senin (9/10) malam.
BACA JUGA: 5 Manfaat Pisang Rebus Campur Madu yang Bikin Kaget
Sebelumnya, Bahtiar telah melakukan penanaman bibit pisang cavendish di atas lahan 15 hektare berlokasi di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar beserta stakeholder rencananya akan meninjau lokasi penanaman bibit pisang cavendish untuk melihat perkembangan program budidaya pisang ini.
Kepala OJK Regional VI Sulampua Darwisman mengatakan telah dibentuk tim percepatan akses keuangan daerah yang dapat mendorong akses keuangan untuk masyarakat di Sulsel, guna menyukseskan program budidaya pisang 1 miliar pohon pada lahan 500 ribu haktare.
"Tim sinergi antara Pemprov sulsel dan OJK ini hadir guna mendorong akses keuangan yang sebesar-besarnya untuk masyarakat Sulsel," kata dia.
Bersama dengan OJK, pihak Bank Indonesia, Asuransi dan seluruh lembaga jasa keuangan dilibatkan dalam membentuk ekosistem bisnis pengembangan budidaya untuk memitigasi resiko terhadap bisnis budidaya pisang di Sulsel.
Turut hadir pada forum diskusi tersebut perwakilan Bank Syariah Indonesia, Bank Sulselbar, BNI, BRI, Bank Mandiri, Forum CSR , KADIN, PHRI, dan LSM. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu