jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 315 penari Saman Gayo dan Ratoh Jaroe yang terdiri dari pelajar sekolah-sekolah tampil dalam Semarak Warna Budaya Nusantara di Monas, Jakarta.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek RI dalam rangka pementasan hasil inkubasi Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2023.
BACA JUGA: Mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Divonis 2 Tahun Penjara
Acara itu juga menjadi panggung bagi siswa untuk berinteraksi langsung dengan seniman, berlatih, dan tampil di ajang-ajang kesenian Indonesia.
Seniman Tari Saman Asal Gayo Lues Aceh, Juharsyah mengaku antusias saat memberikan arahan dan bimbingan kepada ratusan siswa untuk menampilkan Tari Saman dan Ratoh Jaroe pada malam apresiasi Swarna 2023.
BACA JUGA: Malam Apresiasi Swarna, Tari Saman & Jaroe jadi Penampilan Spesial GSMS
Bahkan, menurut dia, program GSMS ini cukup memantik para pelajar untuk mendalami Tari Saman dan Ratoh Jaroe secara komprehensif.
"Program GSMS ini bisa memperkenalkan Tari Saman dan Ratoh Jaroe lebih luas lagi, bahkan ini di luar Aceh," ujarnya.
BACA JUGA: Samanhudi dan Revans
Menurutnya, program GSMS ini memiliki peran penting terhadap pelestarian dan pemajuan kebudayaan nusantara, khususnya menyasar kepada anak-anak muda.
Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama menyemarakkan event Semarak Warna Budaya Nusantara itu.
"Jangan sampai putus program-program seperti ini (pelestarian dan pemajuan kebudayaan) agar kesenian dan kebudayaan kita mengakar sampai ke generasi berikutnya," harap Juharsyah.
Salah satu siswa SMK 62 Jakarta sekaligus peserta Tari Saman dan Ratoh Jaroe dalam malam apresiasi Swarna 2023, Suci Adinda Mawardah, mengaku senang dengan adanya program GSMS ini karena bisa banyak eksplorasi kesenian dan kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia.
Pada saat karantina pelatihan Tari Saman dan Ratoh Jaroe menuju malam apresiasi Swarna 2023 ini, bisa menambah relasi dari berbagai sekolah.
“Senang banget. Bisa menyalurkan bakat seni tari dari seniman yang didatangkan dari Aceh langsung," kata Suci.
Swarna 2023 menampilkan pelatihan dan pementasan Tari Saman dan Ratoh Jaroe, serta berbagai seni pertunjukkan dari siswa Gerakan Seniman Masuk Sekolah tahun 2023.
Sebagai upaya pelestarian budaya, kegiatan ini tidak hanya memperkuat karakter siswa, tetapi juga menjaga Tari Saman, yang telah diakui UNESCO pada 24 November 2011 sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang memerlukan perlindungan urgent.
Dukungan yang luas dari berbagai pihak menandai keberhasilan Swarna Tahun 2023 sebagai bagian integral dari Gerakan Seniman Masuk Sekolah, sebuah langkah konkret dalam memperkaya pengalaman siswa dan memperkokoh keberlanjutan budaya Indonesia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tok, Muhammad Saman Divonis Empat Tahun Penjara
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan