JAKARTA-Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Achmad Manggabarani, menyatakan, pembangunan perkebunan Indonesia tak melulu dengan mengembangkan perkebunan sawitUntuk kawasan timur Indonesia, Gerakan Nasional Kakao menjadi solusinya
BACA JUGA: Merpati Kembali ke Habitat
“Karena untuk sentra Sumatera dan Kalimantan, sudah didominasi sawit dan karetBACA JUGA: Daerah Sentra Produk Unggulan Diprioritaskan
Untuk meningkatkan produktifitas, penanaman tidak lagi mengandalkan bibit, karena bibit yang ada kurang tahan terhadap ancaman penyakit
BACA JUGA: Optimis Ekspor Non Migas Tembus 8 Persen
Melalui program itu, pemerintah telah menyediakan 20 juta benih yang berasal dari teknologi Somatic Embriogenesis (SE) hasil pengembangan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) milik pemerintah di Jember, Jawa Timur“Ini bukan proyek monopoli, tetapi yang kita miliki hanya ini bekerjasama dengan Nestle,” ungkap Achmad Pelaksanaan Gernas Kakao sendiri ditetapkan pada tahun 2009, meliputi 40 kabupaten di sembilan provinsi di wilayah timur IndonesiaKe-9 provinsi itu yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Bali, NTT, Maluku, Papua Barat, dan Papua
Untuk itu, dana yang telah dianggarakan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2009 sebesar Rp500 miliarAdapun pada 2010, pemerintah telah menyiapkan tambahan dana sebesar Rp500 miliar dalam APBN 2010 guna melanjutkan program iniPada 2010, target areal akan diperluas di 57 kabupaten di 15 provinsi sentra produksi kakaoSelain di provinsi yang dilaksanakan Gernas 2009, provinsi lainnya yakni Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan NTB.(lev/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Tambah Rute ke Wilayah Timur
Redaktur : Soetomo Samsu