Gerakan Zakat ASN Pemprov Jateng sudah Tersistematisasi, Dipotong Langsung dari Gaji

Kamis, 15 April 2021 – 17:33 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat mengikuti Gerakan Cinta Zakat. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menghadiri acara Peluncuran Gerakan Cinta Zakat yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo secara daring, Kamis (15/4).

Ganjar langsung melakukan simulasi pembayaran zakat bersama Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji di Puri Gedeh.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Gatot dan Terawan Akrab, KPK Datangi Kantor PDIP, Ada Aturan Baru tentang PNS

Dia yakin gerakan itu akan menghasilkan banyak manfaat, salah satunya pengentasan kemiskinan. Pada 2020, zakat yang terkumpul dari ASN Pemprov Jateng sebanyak 55 miliar dan bisa dimanfaatkan untuk banyak hal.

“Program (Gerakan Cinta Zakat) sangat luar biasa, hanya banyak masyarakat belum ngeh (paham), belum tahu. Maka perlu diangkat," ucap Ganjar.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Luncurkan Gerakan Cinta Zakat

Sebenarnya Ganjar sudah sejak lama mengajak para ASN di Jateng untuk berzakat melalui Baznas. Meski sempat muncul pro kontra, saat ini gerakan zakat di ASN Pemprov Jateng sudah tersistematisasi dengan pemotongan langsung pada pendapatan.

"Ini sudah berjalan beberapa tahun alhamdulillah bisa kami laksanakan. Banyak manfaatnya," tegas Ganjar.

BACA JUGA: Kamaruddin: Segera Salurkan Zakat dan Infak untuk Korban Bencana Alam

Menurut Ganjar, Baznas bisa membuat eksekusi manfaat zakat lebih cepat untuk mengatasi berbagai persoalan. Ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo agar memaksimalkan fungsi-fungsi Baznas pada pengentasan kemiskinan.

“Orang sakit di rumah sakit enggak bisa bayar, cepat diselesaikan. Anak enggak bisa bayar sekolah, cepat diselesaikan. Mungkin mereka belum tercatat di Dinsos bantuan cepet, jadi artinya kita bisa membuat banyak hal dari zakat ini,” tambah Ganjar

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, Gerakan Cinta Zakat ini diharapkan mampu mendukung program-program pemerintah.

Terutama berkaitan dengan pengentasan kemiskinan sehingga, fungsi dari lembaga zakat bisa dimaksimalkan.

"Saya harapkan badan zakat ini bisa dipergunakan sebaik baiknya untuk membantu saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan-kesulitan akibat Pandemi Covid dan juga untuk membantu mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh di negara kita," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji menambahkan penerimaan zakat dari ASN Pemprov pada 2020 lalu mencapai nilai Rp 55miliar. Nilai tersebut, belum termasuk dari Baznas kabupaten/kota yang totalnya sekitar Rp400 miliar.

Darodji menjelaskan dari nilai yang ada 60 persen di antaranya digunakan untuk pengentasan kemiskinan. Baik digunakan untuk bantuan maupun program pelatihan.

"Insyaallah tujuan kami memang utamakan pengentasan kemiskinan. Jadi zakat ini mengubah mustahiq penerima, menjadi muzakih pemberi. Itu tujuan utama kami," pungkasnya. (flo/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler